Part 10 [Terluka]

2K 183 23
                                    


Tak bisakah kau untuk memasuki hatiku sebentar saja? Aku hanya ingin kau tahu isi hatiku. Biarkan aku merasakan kebahagiaan sebelum kau hancurkan aku.
-(Namakamu)-

°°°

"(Namakamu)?"

Fajri tampak terkejut melihat kehadiran (Namakamu). la tidak menyangka gadis itu mendengarnya.

(Namakamu) segera membalikkan badannya dan pergi dari dapur. la tidak ingin air matanya jatuh di hadapan Fajri. la tidak ingin Fajri menertawakannya.

Permainan macam apa yang Fajri mainkan sebenarnya?

Fajri masih terdiam mematung sembari memegangi telvonnya. la tidak mempedulikan suara Shena yang terus memanggilnya.

Gadis itu mendengarnya.
Dan tadi Fajri sempat melihat matanya berkaca-kaca. Benarkah itu?
Dan sekarang Fajri merasa... bersalah?

(Namakamu) menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Air matanya terus mengalir, dan serasa tak akan pernah berhenti.

Kenapa Fajri mempermainkannya? Mengapa ia tak berbicara terus terang bahwa ia memiliki anak dari wanita lain?

(Namakamu) menghapus air matanya yang terus saja mengalir. la mencoba menguatkan dirinya sendiri.

la harus kuat. la tak boleh lemah. la harus menunjukkan dirinya yang sebenarnya.

Dengan enggan, (Namakamu) melangkah memasuki kamar mandi dan membasuh wajahnya.

la menatap pantulan wajahnya di cermin yang ada di kamar mandi. la terlihat begitu berantakan. la sangat. menyedihkan.

"Gue pasti bisa!Gue gaakan pernah kalah sama rasa sakit gue,gue bakal buktiin ke Fajri kalo gue itu kuat."

(Namakamu) berusaha meyakinkan dirinya sendiri. la menatap cermin dengan penuh tekad.

"Gue bukan lagi (Namakamu) yang Fajri kenal"

****

Fajri terlihat tidur dengan gelisah. la membolak-balikkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan dan berusaha memejamkan matanya.

"Arggh"
Fajri mengacak rambutnya lalu bangkit dari ranjangnya. la duduk di tepi ranjangnya sembari mengacak rambutnya.

"Kenapa gue jadi kayak gini? Ngapain gue mikirin cewek itu?"

Tiba-tiba saja Fajri bangkit dari ranjang dan langsung membuka pintu kamarnya.

la melirik kamar (Namakamu) yang terlihat gelap. Tidak biasanya gadis itu mematikan lampu kamarnya.

Oh, harusnya Fajri menarik kata-katanya kembali, karena nyatanya ia sekarang memikirkan gadis tersebut.

"Fajri, kenapa lo jadi kayak gini sih? Balik badan dan jangan ke kamar gadis itu"

Kata-kata yang Fajri ucapkan tak sesuai dengan apa yang tubuhnya inginkan.

Kakinya secara tiba-tiba bergerak menuju kamar gadis itu. Perlahan, Fajri memutar knop pintunya.

Tak terkunci..

Fajri memasuki kamar (Namakamu) dengan langkah hati-hati. Kamarnya begitu gelap, hingga ia tak dapat melihat apapun.

Fajri mendekati ranjang (Namakamu) dan melihat gadis itu tertidur dengan lelap.

Fajri menghela nafas lega, setidaknya gadis itu baik-baik saja.

Eh, apa yang ia pikirkan?

Fajri membalikkan tubuhnya dan langsung pergi ke arah pintu. Ketika ia hendak membuka pintu, tiba-tiba saja lampu kamar menyala.

The Offended Wife | FAJRI UN1TY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang