LALISA MANOBAN
Jennie kim, dosenku yang cantik dan galak serta imut. Kau tahu, dia adalah wanita yang membuat hari-hari ku berwarna dalam mengikuti perkuliahan. Saat dia berdiri di depan memberikan materi entah kenapa aku merasa dia sedang melantunkan lagu-lagu blackpink.
Tak terasa waktu berlalu begitu saja, tanpa kusadari gadisku emmmm maksudku dosenku berjalan ke arahku. Seketika aku sadar kelas hanya tersisa aku dan dirinya. Dia semakin dekat, tap, tap, tap....
Entahlah jantungku makin berdegup kencang, berseru dengan suara langkah kaki nya, mataku seolah tersihir oleh mata kucingnya. Dia melambaikan tangannya di depan mukaku, seolah-olah dia meragakan gerakan SOLO.
"Ouhhhhh, seksi...." Spontan aku menutup mulut ku yang kalem ini.
"Seksi??? Siapa yang seksi hagh?!" Tatapannya berubah jadi singa.
"Ti tidak, tidddak, mmmmak... Mak.." jawabku terlalu gugup dan takut.
"Kau?! Keruanganku sekarang?!"sarkasnya. Berlalu pergi begitu saja.
"Mampus, kenapa otak dan mulutku serta nafasku tidak bisa kompromi". Gumamku sambil melangkah lesu mengikuti dosen kucingku.
Di kantin.....
"Jis, si Lisa kenapa enggak ke kantin. Tumben tuh anak." Kata seulgi sambil celingukan mencari adek bontotnya.
"Dia dikelas dari awal miss Jennie masuk matanya berbinar seperti anjing melihat tuannya" jawab jisoo yang meragakan Lisa.
"Biarkan saja Lisa di kelas dengan Miss jennie, biar mereka saling berbagi kasian Lisa jomblo Mulu."seka rose saat seulgi hendak menyusul Lisa.
"Ya udah, anak itu terlalu polos. Entahlah aku rasa sesuatu terjadi dengannya." Kata seulgi sambil menyesap minumannya.
Sedangkan ditempat lain.......
Tok... Tok.... Tok.... Tok....
Ngiiiiiiiiiiiiiiiiiiing.
Suara detikan jam dan nyamuk didengar oleh telinga Lisa. Keringat di dahi menandakan anak tersebut berada dalam situasi rumit, bagaimana tidak rumit. Dia berdiri sambil menunduk depan dosen cantik yang sedang ngerap Du ddu Du ddu di part Jennie blackpink."Kau!! Itu mahasiswi terpintar di kampus ini. Aku tidak mengerti, kenapa kau bisa-bisanya berkata tidak sopan pada dosenmu sendiri!!! Untung saja, temanmu telah keluar kelas!! Yak! Lalisa manoban!!! Kenapa kau tidak menjawabku hagh!!!! Marah Jennie sampai mukanya memerah dan nafas naik turun.
"Emmmm, mmmm, anuuuu...." Jawab Lisa dengan gugup dan keringatnya bercucuran.
"Apa!!! Sekarang, lihat aku lalisa?! Dan jawab aku?!" Marah Jennie sambil mematahkan polpen di tangannya.
"Mmmaaaaf....maafkan... Maaf Miss aku...akuu tadi sedang....me..mi..kirkan..karakkterrr game..gameku Miss...... Eeeee... Bu... bukannnn..... mmmaks... maksudku.. ber...berrkatta.. tiiddakk sopan..." Jawab Lisa terbata-bata.
"Aku harap kau berkata jujur padaku, sekarang duduklah." Kata Jennie sambil menatap datar ke Lisa.
"Ba... Baiklah... Miss."
"Lisa, aku ingin kau memberitahu teman seruanganmu jika Minggu depan akan diadakan perkemahan di gunung melon." Sarkas jennie.
"Baik Miss, nanti saya sampaikan ke teman agar mereka berpartisipasi." Jawab Lisa dengan anggukan.
Lalisa manoban
Aku tak menyangka bisa berduaan dengan dosenku yang cantik ini. Tapi, aku harus menjaga sikapku lagi, agar tidak mengatakan hal di luar nalarku.
Jantungku berdegup kencang kuharap Miss Jennie tidak mendengar detak jantungku. Pipinya terlihat empuk, bibir mungil semungil badannya, dan emmmm dadanya askjshdjdidj.
"Berhenti melihat ku seolah kau menelanjangi ku, ingat aku dosenmu." Jawabnya dengan pandangan yang sulit kuartikan.
"Baik Miss Jennie, Te... Terimakasih...."aku berbalik segera menuju kantin.
Deru nafas panjang, 1 2 3 aku langsung lari sekencang-kencangnya ke kantin, sesampainya di sana kulihat kedua saudaraku sedang katawa-ketiwi.
"Hey brother, enak yahhh makan tanpa nungguin adik bontot kalian?" Kataku sambil tersenyum manis.
"Yak!!! Kau sendiri yang tidak bisa lepas pandangan dari dosen galak itu." Sela rose sambil mengunyah permen.
"Kau darimana Lis, lama banget. Nih, makan cepat dan minum biar makin sehat." Kata jisoo sambil tersenyum.
"Lis, kenapa kamu keringatan begitu? Habis enak-enak yah?"Jawab seulgi Menaik turunkan alisnya.
"Tak?! Mulut anda tidak santun. Pantesan jomblo." Kata jisoo sambil memutar matanya. Sedangkan rose ia sanagat fokus pada makanannya, sesekali mengambil makanan ku dengan santainya.
"Aku habis dari ruangan Miss Jennie, gara mulutku enggak sengaja bilang seksi ke dia". Jawabku singkat agak pajang.
"Wahhh, adikku mulai nakal ternyata. Jadi, Service nya gimana nih?" Lagi-lagi seulgi berkata dengan ambigunya.
"Tingkatkan Lis, aku iparmu mendukung dari berbagai arah, hehehehe" kata rose sambil memberiku jempol.
"Hem, intinya aku di ceramahi dan ada informasi resmi dari kampus, katanya Minggu depan kita akan berkemah di gunung melon." Jawabku seadanya.
"Tenang, ni aku tanya anak-anak melalui chating group." Jawab seulgi sambil memainkan hpnya.
Setelah jam istirahat usai, para mahasiswa dan mahasiswi masuk ke kelas dengan hikmat. Sampai pulang kuliah semua tertata rapi tanpa harus desak-desakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Jennie Kim
RandomTakdir 3 gadis malang yang berubah seketika kerna kekonyolan mereka. Akankah dunia akan menerima keadaan mereka, akankah mereka bisa melewati masa kritis dalam menghadapi sikap masyarakat sekitar mereka. Atau mungkin, mereka menyerah? Cerita dewasa...