🌞
🤕
😿
"huaaaaaaaa, selamat pagi duniawi". Aku menguap sambil merentangkan kedua tangannya ke atas, mengumpulkan sisa tenagaku.
Pagi ini aku akan pergi, mencari kerja apapun itu yang penting menghasilkan uang. Dengan optimis, langkah santaiku menuju kamar mandi membersihkan tubuh indahku dari kuman dan debu yang menempel.
15 menit kemudian, kini aku telah memakai pakaian lengkap dengan celana jeans dan kaos abu-abu polos, sebelum berangkat mencari kerja tak lupa kuminum air bening alias segelar air minum untuk mengganjal rasa laparku.
*Minum air putih dipagi hari sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, jangan langsung minum kopi.
"Haisss, serasa anak kos ditanggal tua. Semangat pagi mudah-mudahan dapat kerja". Sambil mengambil sebotol air mineral kumasukkan di ransel beserta berkas lamaran kerja ku.
Tanpa kenal waktu dan kenal lelah, sudah beberapa kali mengajukan permohonan kerja. Namun kali itu semua lowongan full, air mineral yang kubawa kini tanpa isi lagi. Kuliruk jam tanganku sudah menunjukkan jam 11.25.
Tenagaku seakan habis, kini fikiranku mulai tidak fokus. Langkah gontai menuju tempat duduk di halte bus, duduk termenung memikirkan nasib malangku. Lamunanku tersentak ketika seorang pria berjas menepuk pundakku.
"Hey anak muda, apa kau baik-baik saja?" Tanyanya.
Seketika pandangan ku menelisik tajam memperhatikan pakaiannya, terlihat lebih berwibawa dan pastinya dia bukanlah orang sembarangan. Bagaimana tidak ada 2 bodyguard dengan tampang menyeramkan di belakangnya.
Sedikit senyuman tipis dan sedikit membungkuk, kujawab tanyanya.
"Aku hanya kelelahan tuan" jawabku lemah.
Kruuuuuyyuuuuuuukkkkk. "Perut sialan! Bisa-bisanya ikut menyahut?!" Umpatku dalam hati, sangat memalukan ckckck.
"Anu, anak muda apa kau tau tempat makan yang paling enak di daerah ini? Emmm aku rasa aku tersesat hahahaha ". Tawanya hambar.
"Aku tau tuan, sekitar 200 meter dari sini, namanya resto roller date". Jawabku seadanya.
Pria itu tersenyum tipis, lalu menatapku seolah ia mengenalku. Atau bisa jadi, pria ini ingin menculikku lalu membiusku dan menjual organku. Ohhhh shit?!
"Oke, tapi bisakah kau ikut bersama kami kesana. Ini sebagai bentuk ucapan terima kasihku nak." Nah, merinding lah bulu kudukku . Jangan sampai ini om+om mesum, yang mengira aku wanita tulen.
Miris sekali......
"Tapi ....." Belum sempat kutolak ajakan pria ini lagi-lagi perutku menyahut keras.
"Kruuuuuuuyyuuuuukkk".
Pria itu tersenyum lebar, sungguh Maluku di Ambon jika sudah begini. Malu yang luar biasa, aku pasrahkan diri masuk di samping pria aneh ini.
Tidak cukup 1 menit, sampailah kami di resto roller date. Cukup ramai, semua mata kini tertuju pada kami. Cukup menggelikan ketika bisikan laknat dari pengunjung Resto ini yang mengira aku kekasih hati pria di sampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Jennie Kim
AcakTakdir 3 gadis malang yang berubah seketika kerna kekonyolan mereka. Akankah dunia akan menerima keadaan mereka, akankah mereka bisa melewati masa kritis dalam menghadapi sikap masyarakat sekitar mereka. Atau mungkin, mereka menyerah? Cerita dewasa...