Jam 14.09......
Pekikan Pluit yang nyaring terdengar memekakkan telinga semua mahasiswa yang sedang asyik bergosip, bercengkrama dengan teman sebaya.
"Priiiiiiit, priiiiiiit, priiiiiiiiiiit?!"
Dengan wajah merah song Mino meniup peluit panjang hingga air liurnya ikut mendominasi.
Semua kompak mendatangi dosen yang tampan itu. Sang istri hanya menatapnya tajam, bagaimana tidak. Cuaca yang panas suaminya melakukan kehebohan sendiri. Sedangkan dosen cantik bermata kucing yang seksi hanya menatap datar.
"Hey?! Berbaris yang baik dan benar?! Teriak Mino
"Minumlah ini sayang, kau terlihat haus". Mina menyerahkan sebotol air mineral kepada sang suami.
Dalam sekejap mata air tersebut habis.
"Baiklah, hari ini saya kumpulkan kalian semua untuk memberikan informasi mengenai kegiatan camping. Mulai besok kalian akan di sibukkan dengan kegiatan menanam pohon, membantu masyarakat sekitar memetik buah-buahan segar. Ingat?! Jangan ada yang buat rusuh, lakukan sebaik mungkin jangan ada keluar dari batas area camping dan awas jika kalian menggunakan kesempatan ini berbuat mesum. Sekian dulu, istirahat kumpulkan tenaga kalian?! Bubar?!" Seru mini. Semua berhamburan menuju tenda masing-masing.
"Aku harap kalian tidak berbuat mesum ditenda kalian". Bisik Jennie pada Mina.
"Yaaa kenapa kau mengatakan itu pada istri ku Jennie. Kami sudah sah, tanpa seks itu akan sia-sia. Kasian sekali kucing ini tidak pernah tahu tentang seks".
"Carilah pasangan Jennie, jangan terlalu tertutup dan dingin hahahahaah". Mina berlalu meninggalkan Jennie menuju sang suami ke tenda mereka.
"Pasangan? Itu hanya buang waktu. Sebaiknya aku berkeliling melihat para mahasiswa/i itu,aissss". Gerutu Jennie.
Lalisa manoban
Perasaanku campur aduk seperti gado-gado, memikirkan nasibku yang 1 tenda dengan dosen cantik yang kukagumi. Mudah-mudahan aku bisa mengontrol hormon ku.
Dan lihatlah 4 orang ini, bisa-bisanya saling bermesraan di depan mataku. Sambil suap-menyuap, saling merangkul.
Tapi entah mengapa aku merasa Irene seakan-akan mencuri pandang padaku, aku mencoba biasa saja. Kualihkan pandangan ku ke unnie jisoo ternyata rose memandang ku. Entahlah aku risih bukan sirih....
"Emm...mmmm... Aku akan memasak air, rasanya makan mie instan bisa mengganjal perut ku". Ucapku seraya bangkit menyalakan api.
"Lis, bagaimana perasaan mu setenda dengan Miss jennie?" Sahut rose.
"Emmm.... Kau..... tau darimana? Jika..." Tiba-tiba seulgi memotong..
"Waw?! Kutunggu video iya-iya mu Lis. Hahahaha". seulgi dengan otak mesumnya
"Plak" seketika tamparan ringan Irene membuat seulgi ciut.
"Jangan dengarkan seulgi Lis, gunakan kesempatan ini mengenal baik gadismu". Senyum tulus jisoo
"Ya akan kulakukan yang terbaik unnie hehehehe". Senyumku sambil menaikkan jempol.
Lagi-lagi Irene dan rose menatapku lekat. Dengan cepat mie rebus ku kulahap seketika kuteguk segelas air putih dan berlari menuju tenda Miss Jennie.
Malam harinya jam 21.00
"Jennie, jangan terkam lisa main yang lembut lah. Hahahaha". Seru mino dengan Mina yang terkekeh geli di tendanya 3 meter dari tenda Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Jennie Kim
RandomTakdir 3 gadis malang yang berubah seketika kerna kekonyolan mereka. Akankah dunia akan menerima keadaan mereka, akankah mereka bisa melewati masa kritis dalam menghadapi sikap masyarakat sekitar mereka. Atau mungkin, mereka menyerah? Cerita dewasa...