Embun pagi, udara segar, pemandangan alam yang sangat memukau. Yang terdengar hanya suara kicauan burung, aliran sungai yang jernih membuat rasa penat hilang seketika.
Semua tampak semangat tidak sabar untuk segera melakukan kegiatan menanam pohon agar gunung tidak mengalami erosi tanah.
Dibalik semua itu, nampak 2 manusia yang terlihat tidak menikmati keindahan alam. Sesekali menguap dan lesu pertanda mereka tidak tidur nyenyak.
"Jennie, berhenti lah menguap. Apa tidurmu tidak nyenyak dengan muridmu itu?". Alis Mina terangkat menunggu jawaban
"........" Berjalan pelan tanpa menjawab pertanyaan tersebut.
"Jangan bilang kau memangsa muridmu hemmm?". Mino menaik turunkan alisnya. Seketika pasangan itu mendapat tatapan tajam.
"Tidak?! Kami tidak tidur semalaman karena suara desahan kalian sungguh mengganggu?!" Seru Jennie meninggalkan mino dan mina menuju para murid.
"Baris yang rapih, bentuk 5 kelompok?! Masing-masing 5 bibit pohon satu individu?! Cepatlah pergi?!" Teriak Jennie dengan serentak para mahasiswa/i mulai bergerak melakukan penanaman pohon.
Semua saling antusias beraktivitas, semua orang terlihat kompak menanam pohon demi terjaganya keindahan alam.
Setelah selesai para mahasiswa/i istirahat sejenak, lalu berjalan menuju perkebunan melon masyarakat setempat.
Masyarakat setempat menerima mereka dengan baik, saluang bercengkrama, dan semua terlihat bahagia saluang membahu meringankan beban warga.
Tak ada yang menyadari jika ada sepasang mata kucing terlalu fokus melihat 1 muridnya, yang ditatap hanya bisa tersenyum bodoh.
"Lisa, apa yang terjadi?" Sahut jisoo dengan alis berkerut.
"Emmm, maksud unnie?".
"Semalam, apa yang terjadi antara kau dan Miss Jennie?". Tanyanya lagi sambil tersenyum tipis di samping Lisa.
Seketika, seulgi, Irene, dan rose menatap serius Lisa. Menunggu jawaban, karena sedari tadi hanya Lisa dan Miss Jennie yang terlihat kelelahan. Ditambah, pandangan Miss Jennie selalu menatap intens ke lisa, begitu juga dengan lisa.
"Ah, mmmm ti.. tidak ... Tidak ada yang ter... Terjadi". Gugupnya.
"Kalian bercinta?" Kompak Irene, seulgi dan rose. Jisoo diam masih menatap tajam.
"Kami tidak bercinta, yang bercinta itu Mrs. Mino dan miss Mina. Suara desahan mereka membuat aku dan Miss Jennie tidak cukup tidur?! Ucap Lisa dengan cepat lalu pergi tergesa-gesa.
"Semakin mencurigakan". Ucap ke empat manusia itu mengikuti Lisa
"Woi Lis, mau kemana?!". Teriak seulgi.
"Toilet?!"
Semenjak adegan memetik melon dilakukan oleh para mahasiswa/i, Lisa sebenarnya sudah dari tadi menahan hasratnya. Fikirannya selalu kotor dan setiap menyentuh/memetik buah melon itu adegan panasnya dengan Jennie selalu terbayang.
Tidak dipungkiri, setelah kejadian semalam apalagi adegannya itu tertunda hanya karena telfon masuk.
Mau tidak mau adik Lisa kini butuh di urut, mau tidak mau toilet adalah jawabannya.
"Permisi Bu, saya kebelet ke toilet". Dengan nafsu di ujung ujung tubuhnya.
"Masuk saja nak, kebetulan dosenmu ada di dalam".
Entah didengar atau tidak, Lisa langsung membuka pintu toilet ternyata aman. Di tutupnya pintu toilet lalu adegan senonoh di sertai desahan nikmat Lisa terdengar di telinga seorang pria selaku dosennya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Jennie Kim
RandomTakdir 3 gadis malang yang berubah seketika kerna kekonyolan mereka. Akankah dunia akan menerima keadaan mereka, akankah mereka bisa melewati masa kritis dalam menghadapi sikap masyarakat sekitar mereka. Atau mungkin, mereka menyerah? Cerita dewasa...