Dia Jennie Kim

10. incaran I

Setahun kemudian........

Jisoo, Rose, Lisa telah selesai menimba ilmu perkuliahan. Gelar telah mereka sandangi, namun dibalik semua itu seulgi tidak pernah memberi kabar semenjak malam keberangkatannya ke Jepang.

Seolah ditelan bumi, keluarga Irene selaku tunangannya itu hilang tanpa jejak sama sekali. Yang paling mengejutkan, alamat lengkap mereka di Jepang ternyata sebuah alamat palsu.... Alamat palsu seperti lagu dangdut....

Hal itu membuat Kim Jonghyun dan johwa depresi berat hingga meninggal dunia, keluarga yang harmonis kini mulai terlihat kaku dan retak.

Jisoo dan Rose menyalahkan hal itu perbuatan Lisa dan Jennie karena saat orang tuanya dimakamkan seseorang mengirimkan surat misterius.

Kesalanmu adalah membiarkan adikmu mencintai seseorang yang mengincar organ tubuh kalian bertiga. Orang itu adalah Jennie Kim, kalian terperangkap olehnya. Orangtuanya tak tersentuh, selama menjalin asmara dengan adikmu kalian semua tidak pernah tahu siapa orang tuanya kan?

Seulgi telah menjadi uji cobanya, tubuh kalian menjadi incaran para ahli. Kau tahu keistimewaan tubuh kalian, tubuh kalian tidak bisa terluka, kemampuan regenerasi sel kalian sangat langka.

Jisoo dan rose kini menjadi pasangan suami istri, sedangkan Lisa dan Jennie sudah bertunangan. Namun, pertunangan mereka kini berliku, berkelok-kelok, dan bertanjak-tanjakan serta bercabang namun tak beranak.

Lisa terpukul berat, kemarahan sang kakak benar-benar membuat dirinya tak berdaya. Jennie sosok wanita yang paling dipujanya pergi meninggalkan dirinya, karena sang kakak bersikukuh Jennie lah otak dari semua masalah yang terjadi di keluarganya.

"Aaaaaaaaaaarrrrrrrggggggghhhhhhhh?!".

"Lisa?! Kau harus melupakan gadis  terkutuk itu?! Jika tidak semua fasilitasmu akan kutarik semua?!" Emosi jisoo meluap ketika ia melihat Lisa mengamuk didalam kamarnya.

Mendengar hal itu, wajah Lisa merah padam. Tangannya mengepal erat melayangkan pukulan keras seketika mengenai wajah kakaknya.

"Kurang ajar?! Berani kau memukulku bajingan?!"

Braaakkk, bugghhttt, buggggghhhh, buggggggtttt.

Saling memukul, meninju wajah, menendang, kini terjadi di antara mereka.

Dorrr.......Dorrr......

Dua tembakan di lepaskan rose ke arah dua orang tersebut dan mengenai dada keduanya.

Seketika tubuh mereka ambruk, tak lama peluru itu keluar dari tubuh mereka. Dalam hitungan detik, kulit yang terluka kini menjadi mulus tanpa darah mengalir dan tanpa luka gores secuil pun.

"Bangunlah kalian manusia bodoh?! Dan kau Lisa berhenti menentang kakakmu". Tutur rose menyimpan pistol di pinggang rampingnya.

"Sampai matipun aku takkan pernah menurutinya?! Cih. Kalian telah memisahkanku dengan jennie, pantaskah kalian kuhormati?!"

"Berhenti menyebut nama terkutuk itu?! Kau terlalu buta Lisa, dia adalah monster. Jika dia benar baik kenapa sampai saat ini gadismu itu selalu bungkam tentang orang tuanya hah?!" Lantang jisoo.

"Kau benar-benar bucin padanya". Sambung rose sambil tersenyum sinis.

Lisa memejamkan matanya dan menghirup nafas panjang lalu melepas dengan perlahan.