17 ; maaf

580 109 15
                                    

Haechan sudah tak sadarkan diri usai Beomgyu hajar habis-habisan tanpa kasih napas untuknya, Beomgyu sangat geram, apalagi mengingat kejadian yang dulu.

"Sayang.."

Soobin mendadak mual saat Ryujin memanggil Beomgyu dengan sebutan 'sayang'

"Geli banget anjing!"

Ryujin menangis histeris dan sedetik kemudian ia tertawa sekencang-kencangnya, "hahahaha padahal keinginan gue cuma Beomgyu, sebelum hidup gue berakhir hahahaha! Tapi kenapa lo ambil Ra?!!!!!"

"Lo stress! Gak waras!" Beomgyu memaki Ryujin yang kini sudah pingsan di hadapannya.

Tiba-tiba Lia mengeluarkan air matanya, melihat Ryujin yang sudah tak sadarkan diri dihadapannya.

"Kalian semua jahat!! Asal kalian tau ya! Ryujin punya kanker hati, stadium empat!! Dia cuma mau Beomgyu di hidupnya yang mungkin pendek ini, tapi lo semua malah jahat!!" Ucap Lia yang tangannya sudah diikat dengan kabel ties atau borgol plastik oleh Hana, yang entah di dapat darimana.

Semuanya terkejut bukan main. Semuanya sudah tau kalau Ryujin memang sangat ingin memiliki Beomgyu, kecuali Aera. Tapi semuanya tidak tahu kalau Ryujin memiliki penyakit berat.

"Apa perlakuan lo bertiga itu ga jahat? Hah?! Kenapa Aera yang lo incer? Sedangkan Aera baru satu bulan ini deket sama Beomgyu! Cara lo salah! Hanya karena cinta aja, lo bertiga hampir ngilangin nyawa orang!! Ada untungnya? GAK! Yang ada tuh lo malah makin gak disuka." Hana menoyor kepala Lia dengan pistol yang masih ia pegang, ia sangat geram ketika tahu perbuatan sahabatnya– sekarang Hana sudah tidak mau mengganggap mereka sahabat.

Aera menghampiri Ryujin kemudian menangis dihadapannya, "kenapa lo umpetin semuanya, Ryuu!! Harusnya lo bilangg!"

Aera mengacak-acak rambutnya frustasi, ia merasa kalau ia lah yang salah.

Beomgyu menghampiri Aera lalu memeluknya guna menenangkannya. Ia menghapus air mata Aera yang terus mengalir deras, dia juga mengelus puncak kepala Aera.

"Raa.. nanti kita bawa Ryujin ke rumah sakit. Sekarang keluar dari sini dulu yuk, kakak lo udah dibawah." Ucap Beomgyu dengan sangat lembut.

"Iya ra lo pulang aja dulu. Soobin, Kai, Hana bawa Ryujin ke rumah sakit. Gue sama Taehyun yang ngurus ini semua ke polisi."

Aera menurut dengan ucapan Yeonjun, kemudian ia keluar dari rumah kosong itu sambil tetap memeluk Beomgyu karena masih sedikit trauma.

"Awsh sakit.." Rintih Aera saat lengannya menyenggol lengan Beomgyu.

"Kenapa? Apa yang sakit?"

"Ini.."

Aera menunjukkan kedua lengannya yang terdapat goresan benda tajam dan darah yang sudah mengering. Beomgyu sangat terkejut melihat itu, lalu merangkul pundak Aera.

"Astaga ra.. ayo keluar dari sini dulu. Diobatin dirumah aja ya, tahan kan?"

"Iya.."

Doyoung yang tadinya tegang karena memegang sebuah pistol yang Beomgyu beri, langsung menaruh pistol tersebut dengan hati-hati dan berlari menghampiri Aera yang baru saja keluar dari rumah tua itu.

"DEKK!!"

"KAKAK!" Aera ikut berlari menghampiri Doyoung, sembari menahan nyeri di kedua lengannya.

Doyoung membawa Aera masuk kedalam mobil karena Beomgyu yang menyuruhnya.

"Gausah takut ya.. sekarang lo udah aman. Maaf ya, gagal jadi kakak yang baik."

[✔] Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang