18 ; jadian

642 116 28
                                    

Setelah kejadian tidak mengenakan beberapa hari lalu, kini Aera sudah terlihat baik-baik saja. Sekarang ia sedang sibuk minum susu stroberi sembari menonton drama korea di kamarnya.

Haechan pindah sekolah, entah dimana. Dan Lia masih menemani Ryujin yang masih dirawat di rumah sakit, karena orang tua Ryujin sedang keluar negeri. Aera sudah melupakan kejadian itu, dan juga sudah memaafkan perbuatan Haechan, Ryujin serta Lia.

Kejadian ini pun tidak diketahui pihak sekolah, ataupun warga sekolah lainnya. Karena diselesaikan dengan sangat rapi, makanya tidak ada satupun orang luar yang mengetahui hal ini. Bahkan kedua orang tua Aera pun tidak diberi tahu, karena Aera tidak mau membuat kedua orang tuanya menjadi cemas.

"Ngapain nih nelpon gue? Rindu?"

"Ayok anterin gue!"

"Hah? Kemana udah malem!"

"Kerumah Kai, ngambil earphone gue."

"Masih ada besok naa, ngapain harus sekarang sih?!"

"Gatau ah gue juga pengennya sekarang gamau besok, lo juga kapan lagi keluar pas malming?"

"Dih sialan lo! Gue juga barusan abis kelu—"

"Gausah halu ah, lima menit lagi gue sampe depan rumah lo!"

tutt...

Aera mendecak kesal, ia sedang tidak mau kemana-mana malam ini. Tapi Hana memaksanya, yang mau tidak mau harus Aera turuti.

Dengan malas Aera bangun dari tempat ternyamannya, mengambil hoodienya, lalu merapikan sedikit rambutnya yang berantakan.

"Mau kemana dek?" Tanya Doyoung tiba-tiba dari balik pintu kamar Aera.

"Anj— Astaga, kaget Kak!"

"Sorry, lo mau kemana?" Doyoung mengulangi pertanyaannya.

"Mau anterin Hana ambil earphonenya dirumah Kai."

Doyoung mengangguk, "nitip seblak ya?"

"Hah?!" Aera menoleh dengan ekspresi terkejut,  "sejak kapan lo suka seblak?!"

"Kemaren. Di paksa sama jaehyun, eh ternyata enak banget!"

Aera mendengus kesal, "males mampir-mampir ah! Beli aja sendiri."

Doyoung menghampiri aera, menatap dengan wajah yang dibuat melas, "beliin dong.."

Oke, kalau Kakaknya sudah seperti ini, Aera menyerah. "Iya iya! Mana uangnya?!"

××××

"Lo yakin ini rumahnya?" Tanya Aera pada Hana yang sedang mengamati rumah yang berwarna abu-abu ini.

"Iya bener kok anjir! Tuh liat aja di belnya ada stiker muka dia!"

"Tapi sepi bang—"

"Siapa ya?" Ucapan Aera terhenti saat ada seorang lelaki paruh baya yang membuka gerbang rumah.

Aera dan Hana sama-sama terkejut bukan main, keduanya saling menatap sambil melongo. Soalnya om-om ini gantengnya gak wajar.

"S-saya Hana. Ini temen saya, Aera. Saya mau cari Kai om hehe." Ucap Hana dengan sangat gugup.

"Ohh ini yang namanya Hana, temen sekelasnya Kai kan?"

[✔] Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang