06 ; pemaksaan

680 124 6
                                    

"Loh belum pulang ternyata." Ucap Aera saat ia melihat rumahnya masih sepi, dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Kakaknya.

Entah belum pulang sejak kejadian kemarin atau dia sudah berangkat sekolah terlebih dahulu.

Aera menghela napas, mengingat kalau dirinya hari ini harus berangkat sekolah naik ojol. Ia terus menggingit-gigit bibirnya, karena panik.

Bagaimana tidak panik, sudah sekitar sepuluh menit Aera berdiri di depan rumahnya, dan belum mendapatkan abang ojek. Memang Aera selalu kemusuhan dengan ojol.

"Apa gue selalu ditakdirkan menunggu? Sampe lumutan?"

Seorang lelaki memberhentikan motornya tepat di depan Aera, dengan wajahnya yang tertutup helm. "Ayo naik."

Aera pun menyatukan alisnya, menatap lelaki aneh di depannya. "Dih, sok ganteng."

"Bukan sok, emang ganteng beneran." Lelaki itu membuka kaca helmnya, yang menampakkan wajah yang Aera kenal.

Beomgyu.

Langsung saja Aera tonjok lengannya, "masih pagi tolong jangan ngajak gelut."

Yang di tonjok lengannya hanya terkekeh, "Yaudah ayo naik sayang."

"Yang yang pala lo kayang!!"

"Udah cepetan naik."

"Dih? Ngapain?"

"Dagang es. Ya berangkat bareng gue lah!"

"Ogah banget."

"Nih ya gue bilangin." Katanya, lalu mematikan mesin motornya.

Aera melipat kedua tangannya di depan dada dengan menaikkan sebelah alis nya,  "apa?"

"Pertama. Ojol tuh lama datengnya, nanti lo bisa telat terus di hukum sama Pak Yoongi disuruh ngepel toilet. Kedua. Jalan kaki tuh bikin cape, bisa bikin telat juga terus nanti lo keringetan mau? Ketiga. Naik angkot itu panas, desek-desekan terus macet, belom lagi nanti kalo ada copet, lo bisa telat juga." Jelasnya panjang lebar seperti membaca ikrar.

"Terus?"

"Terus lo harus bareng gue."

"Ogah, mending gue jalan kaki." Jawab Aera lalu hendak pergi meninggalkannya, namun tangannya di tahan oleh Beomgyu.

"Tinggal naik doang ribet anjrit!"

"Gamau! Gue tau lo pasti mau nyelakain gue di tengah jalan kan?!"

"Orang yang soudzon katanya cepet meninggal." Balasnya sama persis apa yang Aera katakan kemarin.

"Sialan."

"Cepet naik, keburu telat ogeb."

"Gak."

"Naik."

"Gak."

"Naik ra."

"Gak."

[✔] Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang