Tidak terasa sebulan lagi akan ujian kenaikan kelas, Aera naik ke kelas 11 dan Doyoung masuk universitas.
Seluruh murid di sekolah ini sedang mempersiapkan
ujian kenaikannya, mereka belajar lebih giat dan mengurangi jam bermain.Ah ralat, tidak semua murid di sekolah ini mempersiapkan ujian. Tentu saja si pembuat onar itu tidak menyiapkan untuk ujian.
Sampai saat ini, entah sudah berapa banyak fasilitas sekolah yang ia rusak. Tidak pernah bosan dan sepertinya tidak akan pernah berhenti. Selalu berulah dan selalu mendapat hukuman.
●
Kini Aera sedang jalan mengelilingi sekolah, menghirup udara segar setelah setengah jam berada di perpustakaan.
Pertama, ia akan ke taman bunga dulu, mau menyiram bunga mawar kesayangannya. Setelah itu Aera mau beli susu stroberi ke kantin, tapi lewat taman belakang sekolah yang sepi dan tenang. Lalu setelah itu baru deh Aera ke rooftop, main sama minji. Minji, anak anjing berbulu halus nan lucu yang dipelihara oleh sekolah.
Saat Aera melewati taman belakang sekolah yang sepi, Aera melihat seorang laki-laki yang seperti ga asing bagi Aera.
Lelaki itu berjongkok di pinggir taman, memegang seekor burung yang sepertinya sudah mati, dan tangannya berlumuran darah yang Aera yakin itu adalah darah burung tersebut.
"ni anak kenapa deh gabut bener, segala burung dibunuh." - batin Aera
Aera pun menghampirinya.
"Kurang kerjaan banget deh sampe burung aja dibuat mati. Psikopat ya?" Ucap Aera, membuat lelaki itu sedikit terkejut.
Dia menoleh ke arah Aera, lalu berdiri. Dia menatap Aera, seperti tatapan ingin membunuh juga. Sangat menakutkan kali ini wajahnya, Aera menarik kata-katanya tempo hari kalau wajahnya kaya bernard.
Lelaki itu mendekat ke arah Aera, perlahan ia memajukan langkahnya. Aera pun membeku kaku seketika, tidak tahu harus apa.
Semakin dekat.
Sangat dekat.
Sangat menyeramkan.
Aera pun memejamkan matanya, saat bahunya sudah menabrak tembok. Hanya pasrah apapun yang dilakukan lelaki gila itu padanya.
"Geer banget dah." Ucapnya.
Aera membuka matanya perlahan. Ternyata dia bukan mau menghampiri Aera, melainkan menghampiri tempat cuci tangan yang ada di samping Aera.
"Dasar psikopat gila." Ucap Aera lalu pergi dari tempat itu.
Emm sebentar..
Lelaki itu menarik tangan Aera dan mencengkeramnya dengan kuat, sampai tangan Aera sedikit terasa sakit.
Aera yang terkejut langsung berteriak, "Apaan sih?! Lepasin gak?!"
Cengkeramannya sangat kuat, tidak mungkin Aera bisa melawannya. Tatapannya menyeramkan dan begitu tajam, menatap Aera dalam-dalam. Jujur, Aera benar-benar takut saat ini.
"Lo berani sama gue? Hm?"
Lagi, Aera membeku kaku. Pikirannya sudah kemana-mana, tak menyangka lelaki ini benar-benar gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Choi Beomgyu
Fanfictionft. Kim Doyoung "Kalo Kai suka boneka, maka gue suka lo." - Choi Beomgyu. "Yaudah, gue suka susu stroberi." - Kim Aera. × ⚠️ harsh word Cerita dengan konflik yang ringan, mungkin. © vandoyii : oct 2020