El Problema de Shakira | 11

388 28 1
                                    

11. Tua bangka menyebalkan!

***

Malam hari yang cerah, Rara mengerjakan tugas Prakarya dari guru di sekolahnya. Ia sudah menggambar desain serta mengumpulkan alat dan bahannya. Jadi tinggal menyusun apa yang akan ia buat saja.

Kali ini ia akan membuat miniatur mansion-nya yang ada di Los Angeles, Amerika Serikat. Karena mansion miliknya yang disana tidak terlalu rumit untuk dijadikan miniatur.

Tok tok tok

"Masuk!"

Ceklek

"Permisi nona muda, ada utusan tuan besar yang sedang menunggu Anda di ruang kerja ayah Anda."

"Ya terimakasih, aku akan segera kesana, dan kau bisa pergi!"

"Kalau begitu, saya pamit undur diri nona muda. Permisi."

"Hm."

Ceklek

Mengapa ada orang suruhan opa di malam-malam seperti ini? Batin Rara heran.

"Sebaiknya aku segera ke sana untuk memastikannya."

Rara mulai melangkahkan kakinya ke luar kamar untuk menaiki tangga menuju lantai paling atas yang hanya berisikan ruang kerja ayahnya. Padahal tadi Rara sudah menggelar karpet untuk tempat mengerjakan tugas Prakarya.

Dapat Rara lihat jika sang ayah, sang bunda, dan sang kakak memiliki raut gelisah di wajahnya. Hanya saja, kakaknya selalu menampilkan wajah datarnya. Tetapi itu tidak bisa membohongi si jenius keluarga Athallarick, Shakira Roxanne Athallarick.

"Bagaimana bisa si tua bangka itu sangat bersikeras untuk menjodohkan putranya yang sudah berumur dengan putri kecilku?"

Hanya kalimat itu yang bisa Rara tangkap, tidak lebih. Karena sebelum pintu dibuka, ruangan itu memiliki kedap suara.

"Permisi."

"Masuk, nak."

"Baik, ayah."

Rara mengangguk kemudian berjalan ke arah singel sofa yang masih kosong tidak ada yang menempati, dan mendudukinya. "Ada apa ini? Mengapa maid bilang ada utusan opa disini?"

"Ayah tau kau sudah mendengar kalimat terakhir yang ayah ucapkan."

Rara mengangguk santai. "Ayah benar aku mendengarnya, tetapi aku tetap tidak mengetahui siapa tua bangka yang ayah maksud."

"Nanti juga kau mengetahuinya, sekarang ganti pakaianmu dengan pakaian formal yang tertutup. Dan kita berangkat ke mansion opa segera."

Rara hanya mengangguk kemudian berpamitan dengan santai, padahal di dalam hati ia menggerutu sambil mengabsen nama binatang yang berada di kebun binatang. Padahal ia akan mengerjakan tugas Prakarya, shit!

Rara menaiki tangga dengan wajah datarnya, sesekali tersenyum tipis dan mengangguk kecil saat para maid dan bodyguard yang menyapanya.

El Problema de ShakiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang