14. She's back?
***
Sekembalinya Rara dari warung belakang sekolah, lebih tepatnya basecamp kecil-kecilan anggota geng motor LION. Rara segera masuk ke kelasnya dikarenakan bel telah berbunyi nyaring dan terdengar di seluruh penjuru SMA Permata.
Dan tentu saja perbincangan hangat murid baru perempuan yang akan masuk tepat pada hari ini, masih terus berlanjut hingga kini. Dan itu membuat kepala Rara pusing!
Ditambah lagi, undangan pesta ulang tahun dari siswa tertampan seantero sekolah, tentu saja suara-suara melengking para perempuan bersahutan, terdengar sangat berisik!
"Ra, lo dapet undangan dari Daniel nggak?" tanya Tata yang tepat disebrang mejanya, ia pasti tidak dapat, karena ia bukan dari keluarga kalangan atas.
Rara mengangguk. "Aku mendapatkannya, malah aku mendapatkan VVIP invitation."
Sontak saja ucapan Rara membuat seluruh atensi kelas mengarah padanya. "SERIOUSLY?!"
Mereka bertanya secara serempak, membuat Rara sedikit tersentak kaget. "Astaghfirullahalazim."
"I'm serious." Kemudian menunjukkan undangan VVIP miliknya, dan itu membuat mereka semua menganga tak percaya. "Lagipula, untuk apa aku membual? Menginginkan pujian dan popularitas?"
"Y-ya, bukannya gitu. Soalnya tiap taun Daniel jarang ngeluarin undangan VVIP kalo cuman buat birthday party. Lo tau sendiri 'kan dia orangnya kek gimana?" sahut Nindy sedikit meringis malu.
"Yayaya. Kudanil memang meresahkan." ucap Rara malas.
Brak!
"Eh, Astaghfirullah."
"Astoge."
"Monyet bertelur."
"Astaga."
"Tuhan Yesus."
Mereka semua latah saking terkejutnya, bahkan ada yang terjungkal kebelakang. Kemudian menatap datar sang biang masalah, yang ternyata sang ketua pasukan molor di kelas. Radit.
Ia hanya tercengir lebar sambil menggaruk kepalanya yang gatal, itu memang gatal betulan, ia orangnya mageran (malas gerak) dan juga malas mandi apalagi keramas.
"Gue cuman mau ngasih tau, kalo bu Endah udah jalan ke sini sama murid baru." ucapnya sambil mengangkat tangannya membentuk tanda 'peace', pertanda damai.
Langsung saja mereka berlari terbirit-birit menuju bangku mereka masing-masing, kecuali yang sudah duduk dibangku mereka yang seharusnya.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi, buuu."
"Hari ini kita kedatangan teman baru lagi, silahkan nak Palen, perkenalkan nama kamu."
Yang menjadi objek hanya tersenyum paksa, karena bu Endah salah dalam mengucapkan namanya. Kemudian menghadap kedepan sambil memperlihatkan senyum polosnya.
Cih. Munafik! Polos-polos bangsat! Batin seseorang mengumpat.
"Halo semuaaa, perkenalkan nama aku Valencia de Florence. Pindahan dari Roma, salam kenal."
"Roma kelapa ya? Atau Roma Irama?" celetuk TJ, yang sebenarnya bernama Tejo Subejo. Ia ingin di panggil TJ supaya lebih terdengar gaul katanya.
"Berisik Tejo! Nyaut ae kek petasan." sewot Mila, musuh bebuyutan TJ. Nama aslinya Siti Nurjamilah, ia pertama kali dipanggil Mila oleh anggota OSIS laki-laki yang sudah lengser.

KAMU SEDANG MEMBACA
El Problema de Shakira
Aksi(Harap follow akun author sebelum membaca) [CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN DAN BERBAHASA KASAR, HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA] *** Shakira Roxanne Athallarick, kerap disapa Rara oleh orang-orang terdekatnya adalah cucu bungsu dari keluarg...