10. Old friend and ex-friend
***
Sepulang dari sekolahnya, Rara tidak langsung pulang ke rumah atau ke mansion keluarganya. Melainkan Rara mampir dulu ke gramedia untuk membeli beberapa buku yang ditugaskan oleh guru mata pelajaran Seni Budaya.
Sebenarnya Rara sudah memiliki banyak tumpukan buku seni di perpustakaan di mansion opa-nya, hanya saja Rara terlalu malas mencari katanya. Sekalian saja Rara juga ingin membeli beberapa novel fiksi remaja, novel fantasi, dan beberapa novel dengan genre action dan thriller.
Jika punya uang untuk membeli, mengapa harus repot-repot menggeledah seisi perpustakaan hanya untuk mencari 1 buku? Dasar anak Sultan! Ups ralat, dasar cucu Sultan!
Rara membeli sekitar 15 novel keluaran terbaru, 2 buku pelajaran Seni Budaya dan 3 buku Prakarya. Untungnya Rara membawa mobil ke sekolahnya, sehingga Rara tidak akan merasa kerepotan saat membawa semua tumpukan buku itu.
"Huft. Saatnya bayar, omong-omong ini berat juga." saat Rara akan melangkahkan kakinya ke meja kasir, tiba-tiba ada yang mencekal lengannya.
Rara mengangkat sebelah alisnya. "Ada apa?"
"Biar gue bantu, keliatannya ini berada banget."
Rara mengangguk serta tak lupa mengucapkan kata terimakasih, dia tak munafik bahwa ia sedikit kerepotan membawa semua tumpukan buku di dalam keranjang itu. Ia lupa tidak membawa troli saja tadi.
"Oh iya, gua Sambara Geraldine. Panggil Bara aja."
"Namaku Shakira Roxanne, kau bisa memanggilku Rara."
Bara dan Rara. Batin Bara aneh.
"Kau... Ketua DRAGON?"
"Gimana lo bisa tau?" Bara terkejut? Jelas! Siapa yang tak terkejut bila gadis cantik yang tampak imut itu mengetahui identitasnya. Apalagi ia tidak terlalu terkenal seperti geng-geng kebanyakan.
Rara menyeringai. "Tentu saja aku tahu, memangnya apa yang tidak diketahui olehku?"
Bara memutar bola matanya malas. "Lo kagak usah sok misterius deh, ngeri gue."
Rara berdecak jengkel. "Sudahlah cepat aku harus membayar semua buku dan novelku."
"Gila, Ra! Lo beli novel segini banyak buat apaan dah?" Bara melongo setelah melihat novel yang dibeli Rara.
"Ini salah satu hobiku kau tahu?" Rara menjawab dengan nada ketus. "Lagipula ini masih belum seberapa."
"Masih belum seberapa lo bilang? Ini banyak banget Raraaa..." Bara berujar gemas.
"Kau bahkan belum 10 menit mengenalku, jadi jangan SKSD." oke sekarang nada bicara Rara lebih ketus dari pada tadi.
"Gue kira lo gak bakalan hafal bahas gaul, Ra." kikuknya mengalihkan pembicaraan.
Rara memutar bola matanya malas, kemudian meminta Bara untuk memberikan keranjang bukunya.
"Berapa semuanya, kak?"
"Totalnya Rp.1.923.000,00 dek."
"Saya tidak ada cash untuk 2 juta kak, apakah bisa memakai kartu?"
"Boleh."
Rara mengangguk kemudian merogoh tas sekolahnya dan mengeluarkan dompetnya, terpampanglah puluhan kartu kredit dan kartu debit hingga kartu platinum dan beberapa kartu ATM. Ia kemudian menyodorkan Black Card, yang hanya ada beberapa di dunia.

KAMU SEDANG MEMBACA
El Problema de Shakira
Ação(Harap follow akun author sebelum membaca) [CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN DAN BERBAHASA KASAR, HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA] *** Shakira Roxanne Athallarick, kerap disapa Rara oleh orang-orang terdekatnya adalah cucu bungsu dari keluarg...