FATAMORGANA

267 23 1
                                    

• Part ini panjang !!

Apa persamaan mu dengan fatamorgana?
Hehehe aku sedang tidak menggodamu

Benar-benar sunyi,tak seramai suasana di rumah eyang . Rumah ini seperti tak berpenghuni , daun-daun berjatuhan dengan indahnya seperti musim semi

Gadis mungil berdiri di depan pohon tua
Ia sedang menikmati pemandangan sunyi di sekitar rumahnya

Tak ada tetangga . Rumah ini sangat-sangat luas,tapi menyeramkan . Kenapa ia harus kembali ke rumah penuh memory

"Kembali kerumah ini membuat nafas sesak"

Gamata Zora paulsen , dimata gempi kakak nya ini seorang perfeksionis . Ia sangat mengagumi kakaknya

Saat itu gempi berusia 4 tahun , tapi ia sudah di sibuk kan Dengan 3 bimbel sekaligus yaitu piano, bernyanyi dan membaca

Ia dan kakaknya jarang sekali bersama karena kesibukan kakaknya . Sampai suatu hari kakaknya membuat kesalahan besar yang membuat paulsen sangat marah

Setiap hari  gama di cambuk . Gempi melihat semua itu diam-diam .Arumi tak dapat berbuat banyak selain membiarkan putranya di cambuk oleh suaminya sendiri

Ia akan mengobati luka-luka di badan gama setelah paulsen selesai . Gempi mengikuti gama dari belakang , gama berjalan lesu menuju rooftop

Kenapa setiap orang putus asa selalu pergi ketempat ketinggian ? Apa mereka berniat bunuh diri

"Wah anginnya kencang"

Brak!!

Paulsen datang dengan raut muka menahan marah . Gempi bersembunyi dengan rasa ketakutan

"Pa gama capek , mungkin sebatas ini kepintaran gama sudah cukup paksa gama"

"Kamu tidak lihat berapa banyak saingan papa? Jika kamu tidak memenangkan kontes itu kakek tidak akan memberikan rumah sakit itu"

"Sepenting itukah aset kakek buat papa?"

"Ya,papa ingin menjadi yang terhebat di keluarga GOTTHARD "

"Hmm baiklah,ini".

Gama memberikan sertifikat yang ia simpan di dalam bajunya tadi . Paulsen mengambil nya dengan sangat senang

"Papa sangat bangga sama kamu . Kamu akan menjadi penerus papa "

"Berikan saja pada annelise "

"Pada adikmu gempi?"

Gempi kira papanya akan memukul kak gama seperti biasa tapi beda kali ini paulsen sangat bahagia

Tapi gama sangat murung ia pergi kekamarnya dan gempi mengikuti kakaknya kembali

Gama marah ia menghancurkan semua barang yang ada di kamarnya . Ia ambil pecahan kaca ia menyayat tangannya bukan itu saja ia bahkan menginjak-injak pecahan kaca dengan kaki jenjangnya

Gempi membulat kan matanya tak percaya orang yang sangat ia kagumi seperti itu .
"Siapa di luar?!".gama menarik tangan gempi lalu mengunci kamar nya yang banyak lumuran darah

REVENGE { TAMAT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang