Setelah seminggu lebih akhirnya eyang Ratih pulang.Sepanjang hari ia memarahi gempi yang bolos bimbel
Bukan apa-apa ia tak mau jika nilai cucu perempuan nya itu menurun Gempi sudah di didik sedari kecil, kedua orangtuanya sudah berusaha sangat keras
Agar kelak ketika dewasa gempi benar-benar menjadi seorang dokter
Tak ada pilihan lain bagi gempi.menjadi dokter atau tidak sama sekaliLihat saja saat masih di bangku dasar dan menengah.ia dapat meraih peringkat pertama sampai tamat
Bukan itu saja,piagam dan sertifikasi sudah banyak ia raih berkat didikan orang tuanya
Gempi anak semata wayang mereka.wajar jika mereka mendidik gempi dengan ketat
Selain pandai gempi juga berbakat.maminya sedari kecil melatih vokal dan mengajarkannya bermain piano
Setiap pertemuan acara penting gempi selalu mendapat pujian dari teman teman palusen-papanya dan arumi-maminya.
Awalnya gempi merasa tertekan tapi ia sadar jika bukan dia siapa lagi yang akan membahagiakan orang tua nya.
"Bi kurung gempi di kamar pastikan dia belajar dengan giat.tinggalkan susu dan biskuit, besok pagi baru boleh kamu buka pintunya"
"Baik"
Tak ada perlawanan gempi menurut saja.dia menangis baru saja ia merasa bebas
Sekarang ia harus di kekang lagi.gadis itu menghapus air matanya
Ia duduk di meja belajar mengambil buku lalu mulai membaca dan mencatat pelajaran secara detail
Ia harus mendapat nilai sempurna.
Eyang Ratih melakukan kegiatan seperti biasanya Duduk santai di teras rumah sambil menyeruput teh melati kesukaannya Di temani bibi Ira yang memijit kaki eyang Ratih
"Punten eyang,menu makan malam nanti apa enak nya ya?"
"Hmm karena gempi fokus belajar dia juga harus menjaga kesehatan tubuhnya.buatkan sup ayam tambahkan wortel,kentang dan kol.oh ya ikan juga,ikannya di goreng saja ya bi"
"Baik,punten saya belanja ke pasar dulu"
"Ya silahkan"
Brumm..
terdengar kembali deru motor Samuel,ia mendekati eyang yang menyalami dengan sopan
"Apa kabar eyang?"
"Alhamdulillah"
Samuel ikut duduk di samping eyangnya."gempi eyang hukum,jangan ganggu dia"
"Kenapa eyang hukum?"
"Dia mulai berani bolos bimbel.kamu seharusnya menjaga dia,jangan jadikan dia seperti kamu.gempi punya tanggung jawab yang besar untuk orang tua nya"
Samuel mengangguk ia merasa kasihan dengan gempi, bagaimana tidak.ketika otak tak mampu ia terus di paksa untuk mampu
Untuk saja psikis gempi tidak terganggu.orang tua terkadang seperti itu,menjadikan anak mereka boneka untuk kesejahteraan mereka
Tak memberi sedikit celah untuk kebebasan anaknya.ia paham wajar saja gempi di didik keras seperti ini
Soalnya Arumi-mami gempi didik sangat keras oleh eyangnya sendiri
Sedangkan paulsen-papa gempi
Terlahir dari keluarga berdarah belanda.memiliki banyak perusahaan yang harus di kembangkanTak ada kegagalan di keluarga paulsen.hidup mereka terlalu sempurna untuk di sebut
Apa mereka pikir uang dan derajat itu segalanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE { TAMAT }
Random2 lawan 5 Sial mereka kalah lagi,geng Ale sangat kuat tapi kanaka pantang menyerah Ia mengeluarkan pisau di dalam kantong nya Samuel menggeleng agar kanaka tidak melakukan hal tersebut Percuma keputusan kanaka sudah bulat berani tak berani ia coba ...