◀◀◀

664 118 35
                                    


Hai!! Udah lama keknya aku gak menyapa klean semua😉 apa kabareu??

Terimakasih buat klean yang udah setia nungguin work ini update :') makasih banyak ya, serius ini mah😭😭

S-sebenernya cerita itu udah mau end, eaaaa...
tapi masih ada beberapa Chapter lagi kok tenang wkwkwk🙂

Oh iya mau ngasih tau ini adalah chapter throwback, semoga paham ya hehe

I love u❤






I love u❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Taeil benar-benar tidak tahu bagaimana ia harus bersikap sekarang, pikiran nya kalut hingga ia tidak bisa berpikir jernih. Ia tidak bisa begitu saja meninggalkan semua yang ada di bandung, terlalu berat untuk di tinggalkan.

Memang benar, ia masih punya mimpi yang belum tercapai, tapi entah kenapa rasanya mimpi itu semakin memudar dan terlupa begitu saja olehnya.

Dirinya terlalu nyaman tinggal di tempat ini, tempat dimana ia menemukan tentang arti perasaan, tempat dimana ia menemukan kenyamanan dan tempat di mana ia menemukan sosok yang begitu bisa membuatnya berubah.

Gadis itu...

"Mas Taeil?"

Suara dari gagang telepon yang ia pegang sedari tadi mampu membuatnya tergelonjak dari lamunan.

"Mas jadi kan kesini?"

Lanjut suara itu yang membuat Taeil tambah terdiam memikirkan nya,
Taeil menatap kosong jendela kamarnya yang sedikit terbuka, ia amat bimbang..

"Insyaallah dek, nanti mas kabarin lagi ya" Hanya itu yang bisa Taeil ucapkan sekarang,

"Oke, aku tunggu loh!"

"Iya.."

Sambungan telepon itu terputus, yang sekarang hanya menyisakan suara jangkrik yang memekik. Taeil mendaratkan tubuhnya di kasur dengan gusar.

Lalu sedetik kemudian ia teringat tentang olimpiade yang akan di jalani kedua muridnya itu. Babak semifinal yang ia tunggu-tunggu.

Taeil menyunggingkan senyum bangga, memikirkan bagaimana kedua muridnya itu amat baik dalam melaksanakan olimpiade yang sangat ia harapkan ini.

Terlebih untuk gadis itu..
-Kim Nana,

Mengingat nama itu, Taeil lantas bergegas menelpon, Ia hanya ingin bermaksud untuk menyemangati dan juga ingin bercerita sedikit. Barangkali hatinya bisa tenang mendengar suara gadis itu.

Namun siapa sangka, jikalau gadis itu benar-benar tidak mengangkat sambungan telepon nya. Berkali-kali ia mencoba tapi tetap saja hasilnya nihil.

Taeil menghembuskan nafas panjang nya, hari ini begitu lelah, tapi entah kenapa saat mengingat wajah yang selalu ia ingat, Ia akan tersenyum bak seperti orang gila.

Mr. MOON ;Taeil [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang