AL|24

13.9K 1.6K 1.2K
                                    

Ada yang kangen author? Plak! Mimpi!

Maaf banget ya updatenya lama hm, masih sibuk ngurusin Aldo yang minta baby mulu, eh? Plak! Jangan diumbar oke?

Target 450 vote dan 700 komentar ya!

INGATIN AUTHOR KALAU ADA TYPO YA!


------------------------

Aku hanya menyukainya, mencintainya dan berusaha memilikinya. Aku sedang dalam posisi berjuang. Apa itu salah?

-Asilla Keyla-

Dandi merengkuh pundak Caca yang ter-ekpos sempurna dan sanggup membuat dadanya bergetar, darahnya berdesir hebat apalagi merasakan halusnya kulit Caca.

"Caca marica hey hey! Caca marica hey hey! Caca marica ada di kampung baru..." Rafael bersenandung ria, sesekali bersiul, pipi Caca yang merona karena make up kini kian merona karena digoda oleh Rafael.

"Duh, manisnya!" Dandi mencubit pipi Caca gemas, pipi Caca semakin memanas bahkan nyaris gosong.

Alay!

"Ayok, Yang!" ajak Dandi sembari mengusap pelan pundak gadis itu.

Rasanya? Ah ... mantap.

Dandi dan Caca sepakat menjadi pasangan malam ini, walaupun status mereka belum jelas, setidaknya nanti bisa dekat-dekat terus! Duh, membayangkannya saja Caca nyaris pingsan.

"Yer?" panggil Rafael, menyiku perut cowok itu.

"Hm."

"Itu ...."

Yeremi masih enggan menoleh. Sedari tadi tatapannya menyapu sekeliling guna mencari sang pujaan hati yang sudah berani mencuri hatinya!

Rasanya Yeremi ingin berteriak. "Aletta mana Aletta?!"

Tapi, tentu saja tidak semudah itu,"Lihat dulu..." Rafael memutar kepala Yeremi, hingga tampaklah bidadari yang tengah berdiri cantik dengan kue ulang tahun di depannya serta lilin yang belum menyala.

"Gila! Asilla cantik banget!" Rafael menggelengkan kepalanya heran. Andai saja Asilla tertarik padanya, sudah dipastikan gadis itu akan bahagia bersamanya.

Tapi ... itu hanya angan-angan buaya darat saja.

"Ah---"

"Gak usah ngedesah juga Woi!" ujar Rafael sembari membekap mulut Yeremi.

Tapi bukan itu, masalahnya Yeremi merasa ada yang kurang. "Dari tadi perasaan kita gak masuk-masuk,"

Rafael menyengir menunjukkan gigi-gigi putihnya sembari menunjuk dua orang pria paruh baya bersetelan hitam,"Kalo gak ada pasangan gak boleh masuk,"

Jomblo kok mau party? Mending di rumah aja!

Seperti itulah yang tertulis dan bahkan terpajang di depan rumah Asilla.

Menghina kaum jomblo nih?! Jomblo mana suaranya?

"Sial, tau gitu gue gak datang tadi!"

Seketika, Rafael tersenyum bodoh. Cowok itu menggaet lengan Yeremi.

"Gak boleh masuk! Jomblo kok datang ke pesta?" ujar salah satu pria paruh baya, kepalanya botak.

Yeremi semakin risih kalau seperti ini, terlebih saat Rafael menyuruh kedua pria itu menjauh dengan jemarinya.

ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang