"Lo tanggung jawab gue sekarang, jadi jangan macam-macam." Aldo beralih duduk di tepi kasur setelah berganti pakaian. Netra hitamnya sedari tadi menyorot pada Aletta yang tengah sibuk bermain ponsel. Kesal karena tidak digubris, cowok itu merebut ponsel Aletta membuat Aletta menatapnya malas. "Lo dengerin gue gak sih?"
"Iya dengar suamiku."
Aldo mendengus. "Sana mandi!"
"Gue udah mandi tadi."
"Tadi kapan?"
"Tadi pagi." Aletta menyahut tanpa beban sedikit pun. "Sini balikin hape gue!"
"Gak."
"Nyebelin! Mana sini?!" Aletta berusaha meraih ponselnya dari tangan cowok itu tapi tidak bisa ketika Aldo berdiri di atas ranjang seraya mengangkat tangannya tinggi. "Aldo!"
"Mandi dulu!"
"Gue gak mau! Dingin!"
Aldo mengangguk kemudian mengantongi ponsel Aletta dan meraih selimut memberikannya pada Aletta. "Nah! Lo tidur di mana pun terserah lo. Asal jangan di kasur."
"Ha? Ngelawak lo?" gerutu Aletta seraya melemparkan selimut dengan kasar pada cowok itu. "Sini hape gue!"
"Gak! Sampai lo mandi dulu baru gue kasih!"
Aletta menggeleng kemudian menjatuhkan diri ke atas ranjang. "Gue gak mau! Gak mau! Awas lo awas!" kesalnya seraya menendang kaki cowok itu.
"Sakit bego!"
"Sikit bigi," cibir Aletta kemudian mengubah posisinya menjadi duduk. "Sini, duduk sama gue," ujarnya seraya melambaikan tangan kepada Aldo dan cowok itu menurut saja.
"Apa?"
"Lo, kan, suami gue sekarang jadi jangan macam-macam ya. Nanti gak gue kasih jatah loh," seru Aletta disertai dengan tatapan menggodanya.
"Jatah?"
Aletta mengangguk mantap lalu sedetik kemudian mengibaskan rambut panjangnya hingga mengenai wajah Aldo. "Mesum anjir," ungkap gadis itu seraya menjaga jarak. "Gue kirain lo taunya cuma belajar aja, tapi ternyata---" Aletta menggelengkan kepalanya tidak menyangka membuat Aldo yang sedari tadi menatapnya mengerjap pelan.
"Seorang Aldo Ganendra Maheza. Siswa pintar dan disiplin sejagad raya dikabarkan memiliki akhlak yang sangat kotor dan tidak berperikemanusiaan karena telah menyuruh istrinya mandi malam-malam begini. Wah! Bukankah begitu saudaraku?"
"Berisik."
"Berisik." Aletta mengulang pernyataan cowok itu seraya mengikat rambut panjangnya, memperhatikan cowok itu yang tengah menarik koper dan setelahnya Aldo terlihat menopang dagu seraya mengetuk-ngetuk koper tersebut.
"Ngapa lo?"
Aldo menatap sekilas. "Gak papa."
Aletta menatap cowok itu sinis seraya menarik koper hitam itu. "Bilang dong kalau mau dibantuin!"
"Bilang dong kalau mau dibantuin." Cowok itu mengulangi membuat Aletta menganga di tempatnya. "Lo kenapa bersisik banget sih?"
"Sialan." Aletta memaki. "Gue lagi kesal ya tolong, kepala gue sakit mikirin masa depan. Jadi tolong muka lo gak usah ngeselin gitu, nambahin beban hidup aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
AL
Teen FictionAldo Ganendra Maheza dan Aletta Anaya "Untuk cinta yang memenangkan ego." ****