'Trust me."
Aldo.
Aldo mendengus kesal kala Aletta belum juga menghampirinya. Asilla sudah duduk di jok belakang sementara dirinya tengah bersandar di pintu mobil. Tatapannya mengedar dan langsung disuguhi oleh ketiga sahabatnya yang juga tengah menatapnya tanpa ekspresi.Sejauh ini persahabatan mereka semakin renggang. Aldo yang sangat peka sebenarnya ingin menjelaskan kepada mereka apa yang terjadi tapi ketiga sahabatnya itu seperti menjauh.
"Ada kali ya? Pacarnya sendiri ditinggal demi cewek lain." Sindiran itu berasal dari bibir Gery. Aldo hanya bisa menghela napas panjang. Seperti inilah yang terjadi baik di dalam ruangan maupun di luar.
Grup chat mereka pun tidak pernah aktif lagi. Ah, tidak. Bukan tidak aktif melainkan tidak ada satupun yang mau membuka obrolan.
Nanda menyenggol lengan Gery, sedikit berbisik. "Lo jangan gitu ya elah."
Gery mendengus. Mempercepat langkahnya agar bisa sejajar dengan Afin yang belakangan ini berubah menjadi pendiam dadakan. Entah apa yang dipikirkannya, yang pasti semua selalu berhubungan dengan Aletta.
"Aldo?" Asilla melirih, keningnya membiru membuat Aldo dengan sigap menoleh padanya.
"Masih lama?"
Aldo memperhatikan wajah Asilla yang memucat, lalu menoleh ke belakang. "Gue antar lo dulu."
"Aletta?"
"Nanti gue jemput lagi."
Asilla hanya bisa mengangguk, sesekali melirik ke lapangan. Aletta tidak bisa dilihat dari parkiran.
Selama perjalan keheningan selalu mendominasi diantara kedua remaja itu. Asilla meminta maaf pada Aldo setelah apa yang dilakukannya di pesta kemarin. Rasa bersalah selalu menghinggapi hatinya. Aldo hanya membalas dengan gumaman, pikirannya masih pada sosok Aletta.
"Aku turun di gang itu aja." Asilla menunjuk gang menuju rumahnya membuat Aldo mengernyit bingung, pasalnya lokasinya masih lumayan jauh dari kediaman Asilla.
"Kenapa?"
"Gak papa, ada urusan."
"Gue temenin."
Asilla menggeleng. "Nanti tinggal naik taxi, aku juga lama."
Aldo mengangguk dan menepikan mobilnya sesuai permintaan Asilla membiarkan gadis itu turun dengan sedikit lunglai.
Aldo kembali memutar mobilnya menuju sekolah.
Ting!
Aldo menepikan mobilnya sebentar dan memeriksa ponselnya. Membaca setiap deretan kalimat yang dikirim oleh Alfa, Papa Aldo.
|Papa Alfa|
Ke kantor sekarang! Ada meeting penting setelah jadwal makan siang.
Sekarang Aldo! Mereka sudah tiba dan Papa gak bisa karna lagi di Singapur. Jangan biarkan mereka pulang dengan kekecewaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL
Teen FictionAldo Ganendra Maheza dan Aletta Anaya "Untuk cinta yang memenangkan ego." ****