AL|54

15.6K 1.3K 720
                                    

Holaaa!!!

Aku gak ada revisi karna selesai aku ngetik langsung publish jadi maklum kalau ada typo ya!!!

Sambil kalian baca, sambil aku revisi❤️

❄️Selamat Membaca❄️

"Ale gak percaya! Gak mungkin Aletta punya saudara kayak Geisha!" Aletta berucap sinis setelah mendengar penuturan Abrian, ayahnya.

Dari semua prasangka-prasangka yang membuat Abrian dan Alfa tertunduk takut, kini mereka mendongak menatap Aletta yang berdiri seraya menunjuk pada Geisha.

Aletta sudah tidak terkejut lagi saat Abrian menceritakan kebenaran bahwa ia hanya anak angkat atau lebih tepatnya sengaja dititipkan Alfa. Yang membuatnya terkejut adalah Geisha yang merupakan saudara kandungnya dan Lendra? Aletta tidak tahu harus bereaksi seperti apa sekarang. Lebih baik Aletta tidak usah mendengarnya tadi.

Aldo mengerjap pelan lalu menarik tangan Aletta agar kembali terduduk. Mereka berada di ruangan khusus atau lebih tepatnya, ruangan yang sering Aldo gunakan untuk menyimpan berkas-berkas penting dari kantor sebab teman-teman mereka sekarang sedang berada di ruang tamu.

Biarlah, masalah mereka adalah masalah pribadi. Tidak perlu ada campur tangan orang lain.

"Jangan marah-marah dulu, dengerin," peringat Aldo membuat Aletta mendengus kesal.

"Gimana aku bisa gak marah-marah?! Dia pernah nampar aku!" pungkas Aletta membuat semuanya terkejut termasuk Aldo. Cowok itu tidak pernah tahu kalau Geisha pernah menampar Aletta.

Lendra menoleh pada Geisha yang tertunduk saat merasakan semua pasang mata menatapnya. "Geisha,"

Geisha terkesiap mendengar suara bariton Lendra. Bola matanya berkedip berkali-kali saat Lendra memberikan tatapan tajam seolah meminta penjelasan. "Sasa gak sengaja Pa,"

"Sengaja kok! Geisha juga ngatain Aletta cewek murahan!" adu Aletta lagi membuat Geisha kembali menunduk. Geisha takut Papanya marah sebab Lendra selalu mengajarkan untuk berbicara dengan sopan. Meskipun Geisha nakal, bar-bar dan lain sebagainya tapi Geisha tetaplah Geisha yang lahir dari keluarga yang penuh tata krama saat bertutur.

"Aletta ...." Geisha mencicit. Netra hitamnya bertemu tatap dengan netra hitam milik Aletta. "Udah ya? Gue minta maaf. Kalau mau gelud juga gak papa tapi gak usah terlalu jujur juga. Nanti kita selesain pake cara sehat,"

Aletta memalingkan wajahnya membuat Geisha menghela napas panjang. "Kalau pun tau lo kakak gue, gak bakal gue tampar kok, palingan cuma gue ajak duel aja."

"Aaaaa Aldo ... Geishaaaa. Bilang sama aku kalau dia bukan adik aku. Aku gak mau!!!" ujar Aletta lalu memeluk Aldo dari samping. "Dia kemarin bilang kalau aku rebut kamu dari dia padahal, kan, kita udah nikah,"

Geisha nyaris mengumpat. Sepertinya Aletta memang sengaja memojokkannya.
"Kan, Sasa gak tau Pa ...." cicitnya pada Lendra yang masih menatapnya dengan tajam.

"Aletta ...." Alfa memanggil membuat Aletta menoleh. "Kamu gak mau nyapa Papa kamu?" tanya Alfa hati-hati.

Aletta menegakkan kembali badannya lalu bertemu tatap dengan Lendra. Dadanya terasa sesak, bola matanya berkaca-kaca. Dengan pelan, ia menggeleng. "Gak mau,"

Lendra merasakan dadanya pengap mendengar jawaban putrinya. Ia tersenyum getir.

"Maunya langsung peluk ...." kata Aletta yang tahu-tahunya sudah duduk di samping Lendra setelah menarik Geisha agar menjauh. Wanita muda itu memeluk Lendra sangat erat dari samping membuat pria berumur empat puluh tahun itu tersentak kaget. "Aaaa Papa ...."

ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang