xxviii. sakanoke band.

108 19 51
                                    


"masih pada rapat osis kan?"

"iya rapat terakhir sebelum uas kata felix."


"yaudah buru, gak lama kok."kata adip sambil buka pintu basecamp.




meja kursi pada digeserin, biar bisa duduk dilantai bikin bunderan.

"konferensi tanpa meja bundar nih?"kata aksa yang masuk paling terakhir, soalnya dia habisin cilok dulu.

"main kotak pos."ah lawakannya malah disahutin sama rama.

"nama nama apa?"

"BODOH PAKE PERCAYA."kata zuan.

aksa langsung pasang muka julidnya, yang begini nih 😒



"kita beneran mau bantu dikta kan?"tanya adip to the point.

yang ngangguk duluan rama sama reon.

"gimana bantunya?"ini suara cakka.

sambil ngetuk ngetuk ujung kursi, rama bilang, "udah bener kita ngeband dibilang."

"lo jangan ngada ngada ram."aksa langsung nyikut lengannya rama.

"dih? kenapa?"

"gue gak bisa mainin apa apa dong anjir."

"dah lo bagian mintain duit pake bungkus permen aja kenapa sih??"

yakali seorang aksa mau, bisa turun derajatnya.
"GAKKK."

"ya terus lo ada ide gak?"mampus diskakmat sama cakka.

"jualan aja udah."

"hah jualan apaan bego?"

"merchandise muka gue."idih langsung pada ngasih jari tengah ke aksa.


"ngeband udah paling bener."kata reon. "kita bikin dua sesi."

anak anak langsung pasang kuping buat dengerin usulan reon, secara dulu gio, abangnya reon, anak band. jadi reon ya tau tau dikit.

"sesi pertama, kita nyanyi di alun alun, yang kedua kita nyanyi di cafe temennya abang gue. kita bagi 2 team disini."

reon langsung madep aksa, "sa lo team pertama, suara lo bagus jadi vocalist, adip gitaris, rama cajon pas di alun alun. mau kan?"

nah aksa yang tinggi derajatnya langsung gak terima, "dih terus sisanya dicafe? najiss."

reon langsung pasang jurus, "lo kan bisa gaet penonton sa, mending lo di alun alun–deal?"

ya emang aksa bisa banget gaet orang banyak gak sih? apalagi cewe cewe, ah mantap.

adip sama rama udah setuju, aksa awalnya diem dulu, dia iyain apa gak. tapi ujung ujungnya, "ya ya ya alun alun dah gue."

reon dalem hati bangga sama jurusnya.
"ju, nah ini suara lo jangan dipake pas dikamar mandi aja–nyanyi lo dicafe."

"anjing??? yaudah deh."

"nah gue basist–cak, lo bisa kan drummer?"

"iyaaa."

"nah komplit! saran gue sih mereka bertiga yang osis gak usah tau planning kita."saran adip.

yang lain setuju. "sekarang kan hari selasa. sabtu sore kita ke alun alun. malemnya kan malem minggu, gas ke cafe temen bang gio. gimana?"

Sakanoke, 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang