xix. reon, gio, & kepastian.

226 76 96
                                    


minggu pagi yang cahayanya udah terik karna udah masuk jam 11.00, reon ngejalanin rutinitas nyuci motor digarasi depan ditemenin lagu yang dia puter pake speaker jbl.

semprot motor pake selang sambil ikutan nyanyi, kebetulan lagunya neck deep - wish you were here.

"EITHER WAY WISH YOU WERE HEREEEEEE."

"galauin siapa lo yonoooooo."gio seraya masukin kedua tangan kesaku celana senderan di ujung pintu, ngeliatin reon asik banget timbang nyuci motor.

"bacottt."

"lagi nusuk banget tuh lirik lagu, ampe tegang urat leher."

"mending leher daripada yang bawah."

"anjing udah gede lo."

"kecil mulu gak asik bang."

gio ya cuma bisa geleng geleng, udah puber ternyata adek gue.

masih asik banget nyemprotin motor yang masih ada busanya, reon ngelirik abangnya bentar. "tumben inget jalan pulang lo bang."

"masih gue liatin lo ya, gak ada sopannya."

"buah jatoh tak jauh dari pohonnya."

"DIH GUE KAN BUKAN BAPA LO YONO."

"stt berisik, gue semprot mau??"

keadaannya berbalik ye, yang dinistain malah abangnya. reon aslinya emang akhlakless, padahal kalo disekolah kalem kalem tai.

tanpa permisi, gio lebih milih rebahan disofa sambil nonton tv ketimbang pantengin reon nyuci motor yang asik ngeledekin dia juga.

giovano ardian. abangnya reon, beda 8 tahun. sekarang profesinya jadi dokter, kenapa reon bilang inget jalan pulang, semenjak papanya reon pensiun, gio lebih milih pulang ke apartnya.

gio dan papanya gak sejalan, jadi ya karna profesinya sekarang itu bisa jadi pelarian juga buat gio gak pulang kerumah.

walaupun terpaut jarak umur yang lumayan jauh, reon sama gio deket banget, bisa dilihat tadi sekilas reon sama sekali gak ada rasa bersalah ngeledek gio. dan gio fine at all.

sambil bawa ember, celana pendekan dan kaosan yang udah setengah basah, reon lewat didepan gio yang lagi nonton menuju ruang belakang. "sekalian mandi yon, bau."

"ye lo aja parfum masih suka minta gue."

"ikhlas gak si lo?"

"modal makanyaaaaa."

"SIALANNN."

udah dari ruang belakang naro ember, reon langsung duduk gitu aja disamping gio yang notabenenya udah wangi. "KERINGET LO NEMPEL AH."

"ps-an bang udah lama banget nih, gue main nintendo mulu gara gara gak ada temennya."

"katanya banyak temen, ngajak ps-an aja gak ada."

"GAK GITU BANG SAT."

"dih sopan banget tuh?????"

"ehhh kelepasan, maap."

"yaudah ayo, sekarang gak?"

"mandi dulu bentaran."reon berdiri langsung lari naikin tangga.

"sadar juga lo baunya udah kaya stella, keseluruh ruangan."

"BANG SATTT."





"mana cewe lo bang?"

Sakanoke, 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang