R1-19: <|[• }<{ °]°?

7.1K 1.1K 21
                                    

***

"Na, lo bohongin kita ya?"

Nona menoleh pada Nabila yang bertanya. "Soal apa?" jawabnya.

"Yaa, soal hubungan lo sama Radena."

Langkahnya terhenti. "Saya nggak ada hubungan apa pun sama dia."

Thalia tertawa. "Nggak ada, tapi Radena sampe belain lo tadi. Kayaknya dia sesuka itu deh sama lo Na. Semalam juga, dia nanyain soal motor lo."

Nona melipatkan bibirnya. Radena sangat membingungkan.

"Saya juga nggak tahu kenapa Radena selalu negesin kalau saya itu pacar dia, dan kenapa dia belain saya? Kenapa juga kalian gampang percaya sama gosip itu?"

Nabila dan Thalia saling tatap.

"Kita percaya, karena selama ini TROS selalu nyebarin fakta. Bukan hoaks. Si TROS nggak cuman bilang kalau kalian pacaran. Tapi dia ngasih tahu, kalau kalian pulang bareng kemarin."

Nona menghela napasnya. "Sebenarnya, kemarin saya emang pulang sama dia. Tapi itu karena Radena maksa saya buat ajarin dia Matematika. Jadi guru lesnya gitu."

"Serius? Si TROS kayaknya beneran ada di mana-mana, deh. Gue harus jaga imej. Gimana kalau dia nyebarin aib soal gue? Bisa-bisa, reputasi gue sebagai selebgram tercoreng."

"Biasa aja, kali." Nabila menyenggol badannya pelan.

"Namanya juga parno."

"Udah-udah. Mending, kalian jelasin tentang TROS-TROS itu. Biar saya tahu."

Nabila memeriksa jam tangannya. "Oke, kita punya waktu 10 menit sebelum bel masuk. Sini duduk." Dia meminta kawan-kawannya untuk duduk di bangku panjang di depan laboratorium komputer yang mereka lewati.

"Nih, lo lihat dulu akun Twitter-nya. Tadi nggak sempet kan?" Thalia memberikan ponselnya pada Nona.

"TROS itu singkatan Na. Kepanjangannya, The Revealer Of Secret. Pengungkap Rahasia. TROS tuh, akun yang suka mata-matain murid SMA Berlian, gitu." Thalia mengawali penjelasan.

TROS.SMABERLIAN

@tros.smaberlian

TUJUAN:

1. MENGUMBAR KELAKUAN KOTOR LO DI SEKOLAH!

2. NGUMUMIN HAL PENTING YANG HARUS LO TAHU!

FYI, GUE ADA DI SETIAP SUDUT SEKOLAH!

"Kok semua unggahannya kekunci?"

"Karena cuma bisa dilihat sekali doang sama pengikutnya. Setiap unggahannya itu cuma bertahan satu menit, kemudian bakal ilang akses bukanya."

Keningnya mengerut.

"Uhm, gue jelasin." Nabila mengambil alih. "Jadi, akun ini tuh selalu bikin unggahannya di tengah malem. Dan kalau kita mau follow, itu tuh nggak kayak biasanya. Di akun ini, kita harus masukin data kita sebagai murid SMA Berlian. Setelah isi data, kalau udah disetujui dan valid, baru deh kita bisa diterima. Terus juga, nggak bisa ditangkap layar atau rekam layar. Keamanannya ketat banget. Kayaknya dia emang udah niatin segalanya deh. Nggak asal iseng doang. Termasuk yang udah Thalia kasih tahu itu. Soal unggahannya."

"Akun ini udah ngelanggar UU ITE, lho. Pihak sekolah nggak berusaha buat cari tahu? Bukannya Radena juga nggak suka kayak gituan?"

"Pernah kok. Cuman bener-bener nggak ketemu dan nggak nyerahin diri walaupun udah diancem. Belum ada yang tahu, dia itu murid, guru, atau lainnya. Identitasnya nggak bisa dicari. Pihak sekolah termasuk Radena akhirnya angkat tangan. Yang penting nggak sampai ngerusak nama baik sekolah, ya bakal dibiarin. Soalnya sejauh ini semua yang dia posting itu beneran dan sama sekali bukan hoaks," jelas Thalia.

"Iya. Lagian akun ini nggak ngasih tahu siapa yang dimaksud, setiap bocorin kelakuan kotor yang terjadi di sekolah. Dia cuma mau gertak orang itu biar kapok. Tapi kalau orangnya masih ngeyel, otomatis identitasnya bakal dibocorin sama buktinya langsung," tambah Nabila. "Kecuali kalau akun ini mau ngasih pengumuman tentang satu hal, dia bakal sebutin subjeknya langsung. Kayak hubungan lo sama Radena."

"Kenapa Radena nggak marah pas postingan itu nyebar? Kenapa dia malah ikutin permainan si TROS ini?" Nona benar-benar keheranan.

Dua lawan bicaranya mengangkat bahu.

"Lo tanya Radena aja Na. Gue sih yakin, dia bakal bilang kalau dia suka sama lo." Thalia menggodanya.

Nona dibuat diam. Sebenarnya malas untuk membahasnya. "Udah deh Tha. Geli banget."

Thalia malah tertawa.

"Tapi ya, menurut gue akun ini ada baiknya. Lo inget nggak Tha, waktu awal-awal akun ini ada, tahun lalu pas acara PORAK? Itu orang ngasih tahu kalau salah satu kelas 10 bakal ada yang main curang."

"Iya, gue inget. Waktu itu heboh banget, gilak."

"Kenapa bisa heboh?" Nona bertanya dengan penasaran. Dia merasa tertarik untuk mengikuti pembicaraan kedua temannya.

"Jadi, awalnya tuh nggak ada yang percaya sama postingan itu. Tapi karena dia cuma bilang kelas 10 secara keseluruhan tanpa lebih spesifik, semuanya pada salah-salahan dan saling curiga," tutur Nabila.

"Dan yang bikin heboh itu pas acara pengumuman kejuaraan lari Na. Rekaman suara anak-anak kelas 10-4 yang lagi ngerencanain kecurangan mereka di lomba lari, muncul tiba-tiba lewat saluran radio SMA Berlian. Dan yang mereka omongin itu beneran terjadi. Di tengah lomba lari beberapa peserta tiba-tiba aneh. Ada yang sakit perut, nginjek paku, pusing sama muntah-muntah. Ya waktu itu kelas 10-4 juga kayak sakit perut gitu katanya, tapi dia maksain buat lari dan akhirnya menang," jelas Thalia dengan ekspresif.

"Pantesan dia nggak ngasih tahu kelas yang curang. Ternyata dia sengaja. Mungkin aja kalau kelas yang dia maksud nggak jadi curang, mereka nggak bakal dipermaluin."

"Keren sih." Thalia tak hentinya berdecak.

Tak ingin munafik, Nona sangat suka dengan cara main TROS. Tapi, kenapa dia menyebar gosip tentangnya dan Radena? Apa dia salah satu orang yang tidak menyukainya?

"Na, itu Radena." Thalia menepuk pundaknya. Mengarahkan dagu ke area sekolah bagian seberang dari posisi mereka.

Nona memutar sedikit badannya agar bisa mengetahui arah laki-laki itu bergerak.

Terlihat, tangan kirinya memegangi bagian lengan atasnya. Merasakan sakit yang sejujurnya masih menggeluti badannya.

"Saya pergi dulu," pamitnya pada mereka berdua.

"Mau ke mana?" tanya Nabila.

"Nyusulin Radena."

'

Instagram: raseraaaa
Tiktok: iamtehra
#radennona

CIRCLE OF LIES - SHADOW IN THE DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang