7

7.2K 1K 73
                                    

Jay menarik tangan kila, membawanya kesuatu tempat, Kila tidak tahu Jay ingin membawanya kemana, dia hanya mengikuti langkah kaki Jay.

Jay berhenti, kemudian menyuruh Kila untuk duduk disebuah kursi panjang. Ternyata Jay membawanya kepinggir danau dekat sekolah.

"Kamu ngapain ngajak aku kesini?"

"Gue pengen ngomong sama lo berdua, boleh?"

"Boleh, tapi harus banget ya disini?"

"Harus,"

"Mmm yaudah ngomong aja."

"Kila..., semenjak lo pacaran sama Sunghoon, lo itu sudah banyak berubah. Lo seakan lupa sama gue. Lo kemana mana selalu sama Sunghoon. Gue kangen lo, mungkin lebih tepatnya kangen kita." Ujarnya, menatap sendu kearah danau.

"Maksudnya?"

Jay menghela napas panjang. "Kila..."

"Hm?" Gumamnya.

"Dulu lo selalu dengarkan rumor yang katanya gue suka sama lo. Kali ini gue minta lo percaya aja sama rumor itu."

"Hah? Kenapa?" Kila dengan cepat menoleh kearah Jay.

"Karna gue beneran suka dengan lo." Kila melotot, kemudian menoleh kearah danau lagi.

"Bercanda mulu."

"Mangkanya, jangan liatin air mulu, liat muka gue." Kila menoleh pelan kearah Jay. Mereka kini saling bertatap. "Muka gue keliatan lagi bercanda gak?"

"Hmmm mungkin..."

"Gue gak lagi bercanda Kila, gue sayang sama lo." Ucap Jay yang mulai kesal.

"Gue juga sayang sama lo." Ujar Kila.

"Tapi rasa sayang kita beda, gue sayang sama lo lebih dari teman."

"Lebih dari teman? Sahabat? Sodara?"

"Kenapa lo ngeselin banget, yatuhan. Untung cinta."

"Ngeselin apaan sih, orang gue diem dari tadi." Persetan dengan Jay, sungguh Kila tidak mengerti. Dia lebih memilih menikmati pemandangan air danau yang cukup membuat dia tenang.

"Dahlah gue nyerah, capek ngejar lo, udah kayak ngejar bayangan sendiri. Gak akan pernah dapet." Ujarnya, lantas menyandarkan tubuhnya dikursi.

"Ekhm..," entah sejak kapan Sunghoon sudah berdiri disamping Jay dan Kila yang sedang duduk. Dehemannya menyadarkan kedua insan yang sedang larut dengan kesibukan dan pikirannya sendiri.

"Yahh pawangnya nongol, yaudah gue cabut dulu Kil." Ucap Jay, lantas mengacak acak rambut Kila sebelum beranjak.

Sunghoon duduk disamping Kila, memperhatikan anak perempuan itu dari samping secara terang terangan. Tampaknya Kila sama sekali tidak mengubris keberadaan Sunghoon. Dia menghirup udara dalam dalam, lantas menghembuskannya pelan.

"Cantik, pantes Jay suka sama lo." Sontak Kila langsung menoleh kesamping, dilihatnya Sunghoon tengan terkekeh pelan.

"Apaan sih!"

"Baguslah lo selama ini gak peka sama dia. Biarpun lo peka, gue gak akan takut kalau misal Jay ingin rebut lo dari gue. Gue tau lo pasti akan pilih gue daripada Jay." Ucap Sunghoon, lantas mengusap lembut rambut Kila yang sedikit berantakan karna ulah Jay.

"Dih? Pd banget. Lagian Jay itu lagi suka sama cewe lain. Kamu gak usah sotoy deh."

"Bisa dilihat dari tatapan nya, dia itu suka sama lo, mungkin cewe itu elo."

"Iyain deh buat yang udah berpengalaman dibidang percintaan." Cibir Kila.

Hening. Kila terdiam sesaat. Merenungi kata kata yang Jay ucapkan beberapa saat yang lalu.

Psychopath boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang