4

9.4K 1.2K 156
                                    

aku sudah siap untuk berangkat sekolah. tidak seperti biasa, entah kenapa hari ini aku bangun lebih awal. aku pun keluar dari kamar lantas berjalan menuruni tangga. untuk hari ini mungkin aku bisa sarapan tanpa terburu buru karna masih banyak waktu.

aku berjalan kemeja makan. aku menghentikan langkah ku tatkala melihat seseorang duduk seraya menyantap sepotong roti dimeja makan.

seseorang yang tidak sama sekali aku inginkan kehadiran nya sekarang sedang menatap sambil tersenyum lebar. memuakkan!

"tumben sudah siap? pengen cepet cepet ketemu sunghoon ya?" goda mama ku. aku merotasikan bola mataku, lantas melanjutkan berjalan menuju meja makan.

aku duduk tepat disebelah sunghoon, bukan apa apa, itu hanya karna mama yang menyuruhku agar tidak duduk berjauhan dengan sunghoon. kulihat sunghoon sedang memoleskan roti dengan selai kacang, kemudian memberikannya kepadaku.

Aku menggeleng dengan wajah ditekuk, "gak suka selai kacang."

"Gak ada penolakan, makan ini," tekannya.

Alih-alih menurut, aku lebih memilih mengambil roti lain. Namun kulihat Sunghoon tengah menyorot ku dengan tatapan tajam.

"Jangan membangkang," ucapnya seraya memberikan rotinya kepadaku, lantas menyingkirkan roti yang baru saja ku ambil.

Aku menatapnya tidak percaya. Siapa dia berani-beraninya mengaturku? Aku tidak suka selai kacang, jika dipaksakan bisa-bisa aku muntah.

Baiklah, aku sedang lapar sekarang. Makanan apapun akan terasa nikmat.

melihat wajah sekarang membuat napsu makan ku hilang. tapi cacing cacing diperutku sudah demo minta diberikan makan, mau tidak mau aku harus menyantap sarapan ini.

Dia tersenyum.

apakah dia baru saja melupakan apa yang dia lakukan kemarin? lihatlah wajah nya! seolah olah dirinya tidak bedosa sama sekali.

*****

"kenapa, hey?" tanyanya, kami berdua sedang berada di bus sekarang. aku terus menekuk wajahku, tidak memperdulikan dirinya yang terus terusan berbicara tidak jelas.

"APA?!" dia melotot tatkala aku membuka suaraku. apa salahku? dia kesal saat aku hanya mengabaikan nya, namun, disaat aku membuka suara, dia malah menatapku kesal.

"kalo sama gue, muka lo jangan ditekuk kaya gitu, gue gak suka, lo jelek." aku molotot, mendengus kesal.

"aku kaya gini juga karna kamu." ucapku tanpa menatap kearahnya.

"Kalau ngomong, tatap orangnya?" Sial, dia membalikkan kata kataku kemarin, lantas aku langsung menatap malas kearahnya. "kenapa? salah gue apa?" tanyanya.

"banyak, saking banyaknya, aku gak mampu nyebutin semua kesalahanmu itu." ucapku. kudengar dia menghela napas berat. "Kamu inget gak sih, kemaren kamu ngerebut first kiss ku, terus ngaku ngaku jadi pacar ku, gila ya?!"

"kan kita emang pacaran." jawab nya enteng.

"sejak kapan! kita aja baru kenal." ucap ku mulai kesal.

"sejak lo masuk ke mimpi gue, dan sejak saat itu juga kita pacaran"

"Oke,"

"kalo gitu, sekarang lo pacar gue."


apakah mungkin sunghoon orang itu? tidak mungkin! lagi pula itu hanyalah mimpi.

setelah turun dari bus, anak laki laki yang sedari tadi bersama denganku dibus, kini menarik tangan ku, seperti mengajakku kesuatu tempat, lantas aku mengikutinya, sesekali aku kesusahan hanya untuk sekedar mengimbangi langkahnya yang begitu lebar.

Psychopath boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang