16

5.7K 738 88
                                    

Baca yg part 15 dulu hdhh


Kila sangat kesal dengan Sunghoon. Karna anak itu tidak mau menemaninya hanya untuk sekedar makan dikantin. Sekarang Kila makan dikantin tanpa Sunghoon. Ada banyak anak laki laki disini, dan hanya Kila yang perempuan.

"Kenapa muka lo ditekuk gitu, Kil?" Tanya Jihoon yang sedari tadi melihat air muka Kila yang tampak tak menyenangkan.

"Bacot! Semua cowo sama aja!" Beberapa orang tersentak karna teriakan Kila. Apalagi sekarang Kila satu meja dengan anak laki laki semua. "Kecuali kak Renjun." Lanjut Kila, Renjun adalah seorang ketua osis, Kila dulu menyukainya sebelum mengenal Sunghoon.

"Gue?" Sunoo mununjuk dirinya sendiri.

"Lo juga! Semua sama! Kalian sama sama bikin gue kesel!" Kila menggebrak meja, berdiri. "Lo juga sama!!" Kila menunjuk Jake yang baru saja datang sambil membawa pesanannya.

"Lah?" Jake cengo. Dia baru saja datang dan tidak mengerti apa apa. Jake menatap Asahi, sedangkan yang ditatap hanya mengindikan bahu tidak peduli, lantas memakan makanannya.

Kila diam beberapa saat, dia tidak menyentuh makanannya. Tampak nya mood anak itu benar benar sedang buruk. Disaat seperti itu Sunoo sama sekali tidak bisa mengajak Kila berbicara walaupun hanya sekedar bertanya. Jujur Sunoo sangat kuatir dengan sahabatnya tersebut.

"KAK RENJUN JUGA SAMA, SEMUA COWO SAMA AJA!" seluruh kantin terkejut dengan teriakan Kila. Renjun yang baru saja memasuki kantin, langsung melotot setelah mendengar namanya disebut. Renjun mengindikan bahu tidak peduli, pasalnya dia tidak mengenal Kila. Dia pun kembali menggandeng kekasihnya.

.
.
.

"Kayanya cewe lo kesel sama lo deh," Ucap Sunoo, dia yakin Kila seperti itu karna Sunghoon, hanya saja anak itu tidak peka.

"Lah? Emang salah gue dimana?"

"Coba lo bujuk bujuk kek, lo kan pacarnya. Dia kaya gitu bikin rusuh dan resah aja tau gak." Sunghoon menggembungkan pipinya, lantas mengangguk menyetujui Sunoo. Walaupun dia sangat yakin dia tidak melakukan apapun yang membuat kekasihnya sekesal itu.

Sunghoon berjalan kebangku milik Kila, menghampirinya, memperhatikan gadisnya secara terang terangan. Tampaknya anak perempuan itu sama sekali tidak mempedulikan keberadaan Sunghoon. Dia menyibukan dirinya dengan membaca buku pelajaran.

"Kil..." Sunghoon memanggil Kila pelan, memanggilnya dengan sangat hati hati, sebisa mungkin dia ingin memperbaiki mood anak perempuan itu.

Kila mendongak pelan, menutup buku yang sebelumnya menghalangi wajah nya. Kemudian menatap Sunghoon tajam. Tatapan mematikan, membuat Sunghoon kikuk.

Sunghoon menghela napas panjang, lantas tersenyum tipis. Senyuman yang sangat menyejukan. Ah bagaimana bisa anak itu memberikan senyuman itu disaat Kila sedang kesal seperti ini. Kila tidak bisa berlama lama marah jika seperti ini.

Sunghoon membalikkan bangku didepan menghadap Kila, lantas duduk kebangku tersebut. Menopang dagu nya dengan telapak tangannya.

"Kenapa hm?" Tanya Sunghoon.

"Apanya?"

"Lo kesel sama gue?"

"Apasih? Bentar lagi pak Agus masuk. Sana gih," Titahnya. Dia mengibas kibaskan tangannya, mengusir Sunghoon dari hadapannya.

"Gamau."

"Lah?"

"Jadi nginep diapartemen gue gak?"

Psychopath boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang