Sunghoon benar benar sudah tidak waras.
Kila berguling kesana kemari, dia tidak bisa tidur untuk sementara ini. Apa yang harus dia lakukan?
Dia tidak ingin jay kenapa kenapa. Tapi dia juga tidak mau mencarikan korban untuk sunghoon. Cukup melihatnya saja sudah membuat nya mual, apalagi membantu sunghoon mencari korban. Kila tidak bisa membayangkan nya. Dia benar benar sangat takut. Dia terus terusan mengumpat. "Psykopath gila! Sialan! Mati aja sono!" Teriaknya seraya memukul-mukul guling, dan membayangkan guling itu
adalah Sunghoon."Kila!" Kila tersentak lantas membenarkan posisinya. Ibu nya baru saja memanggilnya dari luar kamar. Kemudian dia membuka pintu kamarnya.
"Ada sunghoon tuh, katanya mau ngajak jalan. Kamu siap siap ya, anak mama harus cantik." Ucap ibu kila, kemudian dia meninggalkan kila.
Apakah benar sunghoon akan mengajak nya jalan? Malam ini?kenapa tidak besok saja? Perasaan nya sekarang campur aduk. Dia sangat takut bertemu sunghoon sekarang.
Kila mulai mengganti pakaiannya. Kemudian memoles wajahnya dengan make up tipis. Dia hanya ingin menjaga penampilannya agar tudak terlihat terlalu buruk.
Sunghoon terbelak ketika melihat penampilan kila sekarang. Sederhana memang, tapi sunghoon jarang sekali melihat kila seperti ini. Dia terlihat sangat cantik. "Tumben ngajak jalan." Ucap kila membuka suara.
"Lo lupa? Malam ini lo harus cari korban buat gue, niat banget sampe dandan segala" Ucap sunghoon.
Kila membulatkan matanya. Ternyata Sunghoon tidak main-main dengan perkataannya.
Jujur saja Kila belum siap. Ini terlalu mendadak. Sungguh, Kila sangat tidak ingin melakukan ini. 'Maaa tolongin Kilaa' batin Kila.
Kila sedikit terkejut karna ternyata Sunghoon membawanya ke bar. Sungguh, ini pertama kali nya Kila ketempat sialan ini.
Kila terpaksa menuruti perkataan sunghoon. Karna ulah nya seseorang akan mati. Dia sangat takut.
Kila tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Sedangkan Sunghoon hanya mengawasinya dari jauh. Menatapnya tajam, seolah mengatakan 'cepat lakukan!'
Kila mulai mendekati seorang lelaki hidung belang. Kila meremas telapak tanganya sendiri yang kini sedang berkeringat dingin. Kemudian menatap Sunghoon, yang ditatap hanya mengangguk menyakinkan. Kila menarik napas, lantas menghembuskan perlahan.
"Kenapa cantik? Mau main sama saya?
"Aku cuma mau minta tolong." Ucap Kila, lantas menuangkan minuman ke gelas laki laki itu. Laki laki itu langsung meneguk minumannya.
"Bisa gak, antar aku kesana." Kila menunjuk kesebuah gang yang gelap tanpa ada pencahayaan diseberang bar.
"Ngapain kesana? Disana buntu. Tapi kalau kamu tetap maksa juga gak papa." Ujarnya, lantas menyeringai kecil.
Kila dan laki laki itu mulai berjalan munuju gang tersebut. Sesekali laki laki itu bergumam tidak jelas. Ternyata laki laki itu sedang mabuk.
Sunghoon sudah menunggu Kila dan laki laki itu di gang buntu tersebut sejak tadi. Dia menatap murka laki laki itu, karna sudah menyentuh miliknya. Dia sangat marah dengan Kila karna membuat laki laki itu mabuk. Dan seenaknya menyentuh tubuh Kila.
Hingga akhirnya mereka sampai digang. Laki laki itu langsung memeluk tubuh Kila. Kila terkejut. Tubuhnya meremang tatkala laki laki mengelus punggungnya.
"Akh..." Kila terkejut, dan pelukan mereka terlepas. Pria itu tersungkur ketanah dengan pisau yang menancap dipunggungnya.
Sunghoon terus menusuk nusukkan pisau tersebut kepunggung laki laki itu bak orang yang kesetanan. Membuat Kila memundurkan tubuhnya beberapa langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath boy
Fanfiction❝sstt.. jangan terlalu tegang, gue gak akan nyakitin lo❞