Sunghoon berada di trotoar sendiri. Berjalan menatap jalanan yang basah. Baru saja ia menyadari ternyata ada seorang laki-laki yang menyeberang menghampiri nya.
"....bangg??"
Sunghoon berjalan mundur satu langkah untuk menjaga jarak ketika laki-laki itu datang menghampiri nya. Ia melihat laki-laki yang ada didepannya dari atas hingga bawah.
"Lo?" Ia menjeda kalimatnya. Menatap laki-laki itu dengan lekat.
"Iya ini gua," Jawab laki-laki itu tersenyum simpul.
Sunghoon menggelengkan kepalanya pelan, merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.
"Ahaha ini gua Hoon, lu gak sadar? selama ini gua ada disekitar lu."
"Lu siapa?" Tanya Sunghoon, ia masih tidak bisa mencerna apa yang terjadi.
Laki-laki itu tertawa, dan tangan nya sembari memukul bahu Sunghoon cukup kencang.
"Cepet banget lu lupain gua, Hoon Hoon."
"Lu kok bisa disini bang, otak gua gak nyampe seriusan."
"Lu mati suri?"
Laki-laki itu tertawa lagi, kemudian mengelap matanya yang mulai berair.
"Bego emang lu otak cumi."
"Sialan," Umpat Sunghoon.
Sunghoon lagi-lagi diam, tidak tau apa yang harus dia lakukan selepas ini.
Menatap laki-laki yang ada di depan nya ini, yang terlihat cukup berbeda."Duduk dulu Hoon."
Sunghoon mengangguk mengiyakan. Biasanya kalau sudah bertemu dengan laki-laki itu Sunghoon pasti akan banyak bicara. Mungkin karna lama tidak bertemu suasana nya jadi berbeda seperti ini.
"Gua gak mati, ini semua perbuatan Ajun." Laki-laki itu mulai bersuara lagi.
"Tai banget gua dijadiin tumbal," Tambahnya.
Sunghoon diam, masih belum ada niat untuk membalas.
Sunghoon masih menatap laki-laki itu layaknya orang bodoh. Dia masih ngeblank, berusaha untuk mencerna.
"Gua kira... Lu udah mati," Ucap Sunghoon ragu.
"Orang ganteng umurnya panjang," Ucap laki-laki itu, kemudian berjalan merangkul Sunghoon, membawa anak laki-laki itu kesuatu tempat.
"Kok baru ngasih tau sekarang? "
"Sebenarnya pengen ngasih tau lu dari awal,"
Laki-laki itu menjeda kalimatnya hingga Sunghoon menoleh kesamping menunggu laki-laki itu melanjutkan kalimatnya. Tampak nya laki-laki itu sedang mengunyah permen karetnya.
"Tapi takut digranat Ajun."
Sunghoon memasang ekspresi kesal, kemudian melepas rangkulan laki-laki tersebut.
"Gila banget Ajun, masa sampe nyuruh lu pura-pura mati gitu," Ucap Sunghoon tak habis pikir.
"Untung gak mati beneran gua," Ucap laki-laki itu, dan Sunghoon mengangguk menyetujui.
"Dineraka gak ada mie ayam," Lanjutnya.
"Lu ga berubah ya," Celutuk Sunghoon, dan anak laki-laki yang ada disebelahnya tampak tertawa puas.
"Jake tau?"
"Lah kan niat gua pura-pura mati gini buat anuin Jake, lawak lo?" Nada suara laki-laki itu mulai terdengar berbeda, mungkin karna pembahasan ini menyangkut tentang Jake.
"Balas dendam?"
"Seratus deh buat lo," laki-laki itu tertawa sumbang.
"Dendam Ajun harus terbalaskan, lewat gua."
Tak terasa laki-laki itu membawa Sunghoon keatas atap gedung bertingkat.
"Maksud lo?"
laki-laki itu tertawa lagi, meludahkan permen karet yang mulai memutih dan sudah hambar, yang sedari tadi ia kunyah.
"Ajun donorin jantung dia buat gua, soswit banget kan dia hehe,"
"....Ajun??"
Sunghoon mundur beberapa langkah menatap laki-laki itu horor.
"Maksud lo?"
"Dan menurut lo?" Laki-laki itu membalikkan pertanyaan Sunghoon.
Sunghoon tidak tau lagi harus membalas bagaimana. Dia cukup kaget.
Kedatangan laki-laki itu saja sudah membuat nya kaget, apalagi mendengar kabar kematian teman nya itu.
"Jadi lu balas dendam ke Jake, itu buat Ajun?"
Laki-laki mengangguk. Kemudian menyeringai.
"Betul, Jake dan sodaranya juga, hehe."
CRASHHHH
"ARGHH!!"
Sunghoon tumbang.
Merasakan darah mengucur deras keluar dari pinggangnya, bau anying darah menusuk Indra penciuman.
Sunghoon tidak berdaya, Rasanya sangat perih. Keringat mengucur di pelipisnya, menahan sakit teramat sangat.
Tubuh nya hanya pertumpu pada lengan nya. Wajah nya mulai memucat.
"Bang hee..." lirih Sunghoon pelan.
*****
segini dulu ya, nanti aku update lagi deh.
btw masih ada yang nunggu ga sih ToT
maaf banget baru update jujur sekarang aku males buka wp gatau kenapa.
&& maaf banget kalo ceritanya jleg dan ga jelas hehe, udah lama ga nulis cerita, jadi bingung sama alurnya.
loaff banget buat kalian yang masih nungguin ems <3333
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath boy
Fanfiction❝sstt.. jangan terlalu tegang, gue gak akan nyakitin lo❞