17

4.9K 718 104
                                    

"Kila?"

Skakmat.

Kila mematung seketika. Pergerakannya terhenti tatkala Jake tiba tiba memanggilnya. Dia membalikan badan perlahan menghadap anak laki laki itu. maniknya melirik kesana kemari menghindari netra hitam legam yang sedari tadi menatapnya lekat. Jujur saja, ini pertama kalinya Kila takut dengan anak itu.

Dia muak dengan laki laki yang ada didepannya, dia benci! Tapi dia juga takut, karna dia adalah Jake.

"Kila, ngapain disini?" Tanya Jake, anak itu hanya bertanya, tapi mengapa dia menjadi canggung seperti ini? Kila mendongak perlahan, menelan ludah nya susah payah.

"Engg.. gak ngapa ngapain kok."

"A, aku mau balik, sudah malem." Katanya.

"Sudah malem atau sudah tau?"

Degg

Kila meremat ujung kaosnya.

Tuk tuk tuk

Kila memainkan kuku ibu jarinya, hingga mengeluarkan bunyi bergelatukan. Itu adalah kebiasaannya ketika dia sedang gugup.

Dilihatnya, anak laki laki itu tampaknya kini sedang menyeringai, membuat tubuh Kila meremang.

.
.
.

"Kak? Tangannya kok diperban gitu?"

Kila tersentak kaget, lantas membalikkan tubuhnya.

Ada seorang anak laki laki, Kila tidak mengenalnya. Mungkin anak itu mengenal Kila. Sudah ku bilang, Kila itu sangat terkenal dikalangan anak laki laki disekolahnya.

Ini masih sangat pagi, hanya ada beberapa orang saja yang sudah berangkat. Kila sengaja berangat sepagi ini, dia hanya ingin menghindari Sunghoon.

"Gak, gak kenapa kenapa kok." Jawab Kila sekenanya.

"Perbannya harus diganti, kak." Ucap Jungwon, dia bergindik ngeri melihat perban ditangan Kila yang tampak lusuh, kotor, dan sudah longgar.

Sebenarnya perban itu Sunghoon yang melilitnya, Sunghoon melilitkan perban tersebut dalam keadaan marah dan terpaksa karna melihat luka yang dia perbuat. Kila tidak mengganti perban tersebut karna dia takut akan membangunkan Sunghoon, dia sendiri bahkan tidak mandi.

Jungwon menarik tangan kanan, menuju UKS. Kila yang merasa terseret, hanya mengikuti langkah kaki Jungwon.

Kila hanya menuruti apa yang Jungwon perintahkan. Dia mendudukkan dirinya dibangsal.

Jungwon mulai membuka perban Kila yang tampak mengerikan tersebut. Hingga terpampanglah luka Kila.

"Kak Kila?"

"S, siapa yang ngelakuin ini?" Jungwon menatap Kila tidak percaya, dia menggigit bibirnya bagian dalam. Takut melihat luka Kila yang tampak mengerikan itu.

Merasa tidak ada jawaban, Jungwon kembali membuka suara. "Ini bekas apa?" Jungwon menunjuk beberapa garis hitam yang tampak membengkak dipergelangan tangan Kila.

"Bekas cambukan." Jawab Kila, lantas tersenyum tipis.

Jungwon melotot mendengar jawaban Kila. "Siapa yang cambuk?" Kila hanya mengindikan bahu sebagai jawaban.

"Su..ng..hoon.. sunghoon?" Jungwon berusaha membaca tulisan yang terukir ditangan Kila, tulisan itu diukir menggunakan benda tajam. Dan lukanya masih basah.

"Kak? Maksudnya apa? Sunghoon pacar kakak kan?" Tanya Jungwon, menatap Kila nanar.

Kila berdesis, tidak tahu harus menjawab bagaimana. Merasa tidak ada jawaban akhirnya Jungwon menghela napas gusar. Lantas melanjutkan mengobati luka dipergelangan tangan Kila dengan layak.

Psychopath boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang