18

4.7K 689 81
                                    

Drrttt...Drrttt...Drrttt

Sunghoon berjalan dengan langkah gontai, menghampiri ponselnya yang sedari tadi berdering. Sunghoon menaikkan sebelah alisnya setelah mengetahui ternyata yang menelpon nya adalah Kila. Kemana saja anak itu! Dari tadi Sunghoon mencari nya, dan beberapa kali menelpon nya, bukannya mengangkat telpon dari Sunghoon, anak itu malah menolak telpon nya.

Sunghoon bergegas mengambil ponsel tersebut diatas nakas sebelum dering ponsel itu berhenti. Jujur, anak laki laki itu sedang menghawatirkan gadisnya.

"Sunghoon! Cepat kerumah! bantu antar mama ke rumah sakit!"  Sunghoon melotot, dia baru saja melupakan bahwa dirinya hampir membunuh ibu dari wanita yang dia cintai.

"M, memang nya mama lo kenapa?"

"M-mama pingsan, hoon. Lehernya menghitam, gak tau bekas apa. Cepat kesini! Aku gamau mama kenapa napa." Suara Kila terdengar panik. Sesekali Sunghoon mendengar isakan diseberang sana. Hati Sunghoon teriris mendengarnya. Dadanya sesak. Dia menyesal karna ulah nya gadisnya kini menangis.

Dengan cepat Sunghoon mengambil kunci mobil diatas nakas.

.
.
.

"Kila, mama lo dah mati. Lo gak usah berharap banyak lagi." Ujar Sunghoon yang baru saja tiba dipintu rumah Kila.

Kila merebahkan kepala ibu nya dipahanya, sambil menangis terisak, tubuhnya bergetar menggumamkan sesuatu agar ibunya lekas bangun.

Dengan cepat dia menatap Sunghoon yang sedang bersandar dipintu. "Mama masih bernapas, Sunghoon. Cepat angkat mama, bawa mama kerumah sakit!" Titahnya, lantas mengelap air mata diwajahnya.

Sunghoon bergerak berjalan menghampiri ibu dari gadisnya tersebut. Menggendong wanita itu, lantas memasukkan nya kedalam mobil. Disusul oleh Kila.

"Cepat Sunghoon!!" Teriak Kila. Dia tidak bisa tenang sedari tadi. Berteriak mendesak Sunghoon, padahal Sunghoon sudah membawa mobilnya begitu cepat.

Ckittt

"K, kenapa berhenti?" Tanya Kila. Lantas menatap kearah depan. Terdapat Jake yang sedang menghalangi jalan mereka dengan motor miliknya. Lantas Kila bergegas keluar dari mobil Sunghoon, menutup mobil itu dengan keras.

"Minggir! Gue gak ada waktu buat ngeladenin kegabutan lo! Mama gue lagi gak sadarkan diri." Ucap Kila. Jake melepas helm nya, menatap Kila remeh.

Sunghoon yang melihat dari dalam mobil pun, buru buru keluar dari mobil nya, kemudian menghampiri Kila. Menatap Jake murka.

"Cukup Jay aja, gue gamau sekarang mama gue meninggal karna lo juga!" Teriaknya nyalang. Sunghoon tidak mengerti dengan apa yang baru saja Kila katakan. Dia tampak berfikir. Beberapa menit kemudian dia mulai mengerti.

"Kil, lo masuk! Jagain mama. Dan dia, gue yang urus." Ucap Sunghoon menunjuk kearah Jake. Kila mengangguk, lantas menuruti kata kata Sunghoon. Jujur, sedari tadi dia sangat cemas. Jika mama nya kenapa kenapa, Jake lah orang pertama yang akan Kila salah kan. Kila akan membenci Jake setelah itu.

"Lo gak perlu khawatir, Lea adalah pacar lo terakhir yang mati ditangan gue." Jake membuka suara. Dengan cepat Sunghoon menoleh kearah Jake.

"Lo lihat! Pacar lo masih hidup sampai sekarang, begitupun dengan Kia, mantan lo." Lanjut Jake. Sunghoon mendengarkan Jake, walaupun sekarang Sunghoon sangat emosi melihat wajah saudaranya tersebut. Dia berbicara dengan tenang, sedangkan sekarang situasinya sangat tidak mendukung.

Psychopath boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang