"Sunghoon, aku pengen keluar." Ucap kila dengan tatapan memelas, berharap sosok gila itu mau membebaskan nya. Dia jengah terus terusan berada di apartemen bersama seorang psikopath, yang ada hanya membuat nya takut dan berpikir macam macam.
"Kita keluar nanti, sekalian cariin gue korban lagi." Ucap sunghoon kemudian meninggalkan kila dikamar nya.
Kila ingin sekali kabur sekarang, dia takut jika harus ikut membunuh seseorang lagi. Kenapa harus dia?
Tak lama kemudian terdengar suara ponsel kila yang berdering dan muncul tulisan jay dilayar ponselnya. Kila pun mengangkatnya.
"Kila, lo kemana? Gue didepan rumah lo. Kok gak ada orang?" Kila sangat beruntung karna jay menelpon nya, dia akan meminta bantuan jay untuk kabur. Kila pun memberitahu jay dimana dia sekarang.
Dengan susah payah, dan hati hati jay membawa kila kabur dengan mulus. Beruntung sunghoon tidak menyadarinya. Tapi kila juga akan takut jika sunghoon menemukan dia, dia dan jay pasti akan dibunuh.
Sekarang kila dan jay berada dirumah kila, tepatnya dikamar kila.
"Lo kok bisa ada diapertemen sunghoon, sih?" Tanya jay, pikiran nya sudah kemana mana, apakah sunghoon dan kila berduaan diapertemen besar itu? Apakah mereka melakukan sesuatu? Atau sunghoon memaksa kila hingga kila takut dan minta tolong padanya?
"Gak penting, yang penting sekarang aku udah aman sama kamu." Ucap kila, dia sangat mempercayakan dirinya pada teman nya.
Jay benar benar tidak mengerti dengan apa yang kila bicarakan sekarang. Apa selama ini kila tidak mencintai sunghoon? Kalau benar, dia masih punya kesempatan untuk menyatakan cinta nya sekarang.
"Maksud lo? Kaya nya lo gak bahagia deh sama sunghoon, gue tau itu. Dan didepan lo sekarang ada gue yang bakal bikin lo bahagia. Gue bakal nyelamatin lo dari dia." Ucap jay seakan tahu apa yang terjadi.
Kila terisak, mengingat sekarang dia adalah pacar dari seorang psikopath gila. Dia ingin terbebas dari lelaki itu, dia tidak ingin membunuh seseorang lagi.
Jay pun memeluk kila yang menangis. "Jangan nagis, gue disini sekarang" ucap jay berniat menenangkan kila.
Terdengar dobrakan pintu kamar kila, hingga terderdengar suara keras. Dan menampilkan wajar sunghoon yang terlihat sangat murka.
Betapa terkejutnya sunghoon ketika melihat kila sedang berpelukan mesra dengan lelaki lain disebuah kamar yang terkunci. Dia menyembunyikan wajah yang terkejutnya dengan wajah datarnya. Dia sangat amat marah sekarang.
Sunghoon mendekati kila, menatap tajam kearah jay. Kemudian mencengkram kuat tangan kila lalu menarik nya. Kila sedari tadi mengaduh kesakitan karna cengkraman sunghoon begitu kuat hingga kuku panjang nya menembus kulit kila. Kila berkali kali memohon agar sunghoon melepaskan tangan nya. Itu hanya angin lewat bagi sunghoon. Karna sunghoon tidak mendengarkannya sama sekali.
Jay sedari tadi memperhatikan wajah kila yang tampak kesakitan. Dia tidak akan diam saja ketika melihat orang yang dia cintai terluka. Jay pun mencengkram bahu sunghoon hingga dia berbalik badan. Sunghoon menatap dingin kearah jay.
Bughh.
Pukulan telak yang mendarat diperut jay membuat jay terhempas. Sunghoon sangat emosi hingga pukulannya sangat kuat.Perut jay terasa sangat sakit, hingga mulut nya mengeluarkan darah. Kila yang melihat kondisi jay merasa kasihan dia ingin sekali menolong jay, tapi sunghoon mencengkram kembali tangan nya.
******
"Mencoba buat selingkuh, hm?" Ucap sunghoon, ketika mereka sampai di apartemen sunghoon. Kila hanya menunduk. tangan nya sangat perih. Karna luka sayat yang dihasilkan sunghoon waktu itu belum sepenuhnya sembuh, sekarang mengeluarkan darah lagi karna kuku sunghoon yang menembus dikulit nya.
"Jawab!" Sunghoon berteriak hingga membuat kila terkejut, kemudian dia mencengkram rahang kila memaksa nya untuk mendongak. Kila tidak menjawab sama sekali. Iris nya tidak berani bertatap dengan iris coklat milih sunghoon.
"Awas aja kalau sampai mencoba kabur lagi." Sunghoon melepas kasar cengkramanan nya. "Hari ini juga gue bunuh si jaylani" ucap nya beranjak pergi.
Tetapi kila menahan tangan nya, kemudian berlutut menahan kaki sunghoon agar tidak pergi. "Plis jangan sakitin jay." Kila menangis.
"Jadi, lo nolongin dia?" Sunghoon benar benar marah sekarang. Dia mendorong kila dengan kaki nya. Kemudian mencengkram bahu nya , memaksa kila untuk berdiri . Kemudian membenturkan badan kila ketembok . Kila sangat takut sekarang . Jarak mereka terkikis oleh badan sunghoon yang menghimpit tubuh kila . Tubuh mereka sangat dekat sekarang. "Kenapa lo nolongin dia?! Apa selama ini lo punya hubungan sama dia?! Jawab!" Kila hanya diam membisu, mulut nya kelu. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan sunghoon.
"Ah, kapan lo bisa cinta sama gue" ucap nya lirih, kemudian meninggalkan kila.
Kila merosotkan badannya, kemudian berjongkok. Menangis.
******
Kila sangat lelah sekarang, dia memilih untuk berbaring diranjang milik sunghoon, dia terlalu banyak mengeluarkan air matanya hingga mata nya bengkak. Dia sangat takut saat sunghoon marah seperti itu. Dia ingin kabur lagi. Rasa nya dia ingin bercerita kepada sunoo dan jay, tapi dia bingung memulai dari mana.
Hingga akhirnya dia memejamkan mata nya. Berpura pura tidur. Karna sunghoon memasuki kamar dan mendekati kila, mata kila kembali mengeluarkan air mata ketika sunghoon ada di sebelah nya.
"Kenapa lo itu keras kepala? Harusnya lo jangan mencari masalah dengan kaya gini. Gue gak bisa liat lo terluka, kil. Lo itu cuma milik gue jangan berani dekat dekat cowo lain. Gue juga bisa cemburu. Dan jangan tinggalin gue. Gue sayang sama lo." Ucap nya, kemudian dia menciumi leher kila. Aroma tubuh kila memabukan sunghoon, dia sangat menyukai aroma itu.
Kila mendengar semua nya. Dia sangat risih ketika sunghoon terus menciumi lehernya. Mata kila terbelak saat sunghoon menggigit pelan daun telinga kila. Kemudian dia mendorong badan sunghoon menjauh.
"Belom tidur, hm?" Ucap nya, seakan lupa akan kejadian sebelum nya. "Jadi lo denger semuanya kan? Baguslah."
Kila hanya mengabaikan sunghoon, kemudian beranjak pergi.
"Mau kemana sayang." Lagi lagi kila mengabaikan sunghoon, kemudian pergi kekamar mandi. "Mandi mulu perasaan masih wangi." Ucap nya
Selesai mandi. Kila keluar hanya menggunakan handuk. Sunghoon terus melihat kearah nya. "Jangan lihat" ucap nya. Kila sibuk mencari baju sunghoon yang pas dengan nya, karna dia hanya membawa beberapa baju, dan sekarang baju nya sedang dicuci.
"Lagi ngapain?" Tidak perlu dijawab pun sunghoon pasti tahu apa yang sedang kila lakukan. "Huhh, ngapain pusing pusing milih baju kalau gue aja sebagai cowo lebih suka liat lo gak pakai baju."
"Mesum." Ucap kila.
"Mesum lo bilang? Coba lo tanya ke semua cowo. Pasti jawabannya bakal sama. Cowo lebih suka liat cewe gak pakai baju daripada pakai baju mahal." Ucap sunghoon alhasil mendapat beha yang dilemparkan kila kewajah nya. Entah dapat keberanian apa kila melempar sesuatu kewajah sunghoon, tapi jujur dia sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath boy
Fanfiction❝sstt.. jangan terlalu tegang, gue gak akan nyakitin lo❞