Part 7

252 26 14
                                    

Lesti berjalan cepat menuju parkiran. Napasnya memburu dengan mata yang terus melirik ke sana ke mari.

"Ih, ini semua gegara A' Faul sama A' Hari. Dede jadi takut mau ke mana - mana kan?." Gumam Lesti.

"LESTI."

Lesti menoleh dengan perlahan ke sumber suara yang tak asing baginya itu. Dan benar saja, salah satu dari nama yang baru ia sebutkan ada di sana. Tepatnya di sana ada Faul yang mengejarnya.

"Eleh, iyeu teh buricak burinong, Akang kasep."

Tit tit
Sebuah mobil membunyikan klaksonnya yang terdengar seperti nyanyian merdu di telinga Lesti. Bunyi itu pun menjadi alarm bahaya bagi orang yang kini hanya beberapa jarak darinya itu.

"Ayah." Seru Lesti melambaikan tangannya.

Faul terpaku di tempatnya. Ia tak mungkin mendekat jika ada Tuan Rahardi, sang donatur terbesar di sekolahnya.

"Hayuu nak, dah sore ini." Seru Tuan Rahardi dari dalam mobil. Lesti mengangguk cepat dan memasuki mobilnya. Sepintas lalu ia menatap Faul dengan menjulurkan lidah mengejeknya.

"Rasakeun." Bathin Lesti.

Sesampainya di rumah, gadis berusia 15 tahun itu memohon diri kepada Tuan Rahardi dan berlari ke kamarnya. Wajahnya tampak kesal karena sesuatu, tetapi bibirnya tak mengatakan apapun.

Tok tok tok
"Lesti." Sapa Tuan Rahardi.

"Muhun ayah." Sahut Lesti.

"Baik aja nak?."

"Muhun Yah."

Pintu kamar terbuka dan menunjukkan gadis mungil itu dengan senyum palsunya. Tuan Rahardi yang memahami itu mengusap puncak kepalanya.

"Ada masalah apa sih?. Ayo cerita." Pintanya dengan lembut.

Lesti menggeleng pelan, "ga papa Yah. Bete aja. Lagi penat dikejar janji." Bohong Lesti.

"Janji?."

"Eh, gak ayah. Aman pokok na mah."

"Hem... Ya udah, malam ini jalan - jalan bareng ayah ya, biar ga bete lagi." Ajak Tuan Rahardi.

Mata Lesti berbinar, "beneran Yah?."

"Bener dong. Masa bohongan. Tapi habis maghrib ya. Inikan baru jam 5."

"Okeh ayah."

***

Malam pun tiba, Lesti telah siap dengan pakaiannya yang sangat sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pun tiba, Lesti telah siap dengan pakaiannya yang sangat sederhana. Tak menampilkan sedikitpun bahwa ia adalah seorang puteri dari keluarga Rahardi Ahmad sang Konglomerat, kecuali Iphone 12 yang dibelikan oleh Fildan. Hanya itu saja yang tampak mewah darinya.

"Maasyaa Allah, cantiknya anak ayah kalau pakai hijab." Puji Tuan Rahardi. Pasalnya baru kali ini ia melihat Lesti mengenakan hijab selain ketika hari wajib berhijab di sekolahnya. Entah malaikat apa yang merasuki gadis tomboy nan jail ini hingga mau mengenakannya.

Kembalikanlah Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang