Part 16

276 28 12
                                    

Tuan Rahardi akan kembali ke Indonesia. Di sepanjang perjalanan menuju bandara, sang puteri terus saja merengek agar tidak ditinggalkan.

"Ayah baru juga dua hari di sini, masa udah balik?."

Lesti terus bergelayut manja pada sang ayah. Menggenggam erat tangannya, melingkarkan di lehernya, lalu kembali menaik turunkan tangan ayahnya yang berada di pundaknya.

"Ga usah manja deh, Ayah tuh udah ngorbanin waktu seminggu buat kamu, biasanya kalau ke luar negeri paling lama 3 hari udah balik," Oceh Fildan yang berada di samping kursi supir.

"Ich, kakak mah."

Lesti menghentakkan kakinya ke lantai mobil seperti anak kecil. Bibirnya mendumel mengolok Fildan yang ada di depannya.

"Ya bener, kakak aja kalau ke luar negeri ga pernah ditemenin Ayah. Lah kamu udah ditemenin malah ngerengek minta ga balik."

Fildan semakin tak henti mengoceh dan membalas olokan Lesti dari kaca depan mobil.

"IRI ? BILANG KARYAWAN," Seru Lesti. Membuat Fildan kesal dan sang ayah tersenyum.

"Sudah, nanti kalau ayah liburan, ayah sempatkan jenguk Lesti ya," Ucap Tuan Rahardi sambil mengeratkan rangkulannya di punggung Lesti.

"Tuh enaknya... kakak aja ga pernah ditengok sama ayah selama kuliah di sini," Oceh Fildan yang mendapat juluran lidah Lesti.

"Wllee, Sian deh."

"Lesti," Tegur Tuan Rahardi.

"Maaf ayah, habis kak Fildan rese kalau lagi iri."

"Hidih manada gue iri...." dumel Fildan.

***

Hari ini Lesti memulai sekolah barunya di Buckingham Browne & Nichols (BBNI) School. Salah satu Internasional Highschool di Massachusset, Amerika. Letaknya hanya 5 menit dari Harvard University dan berjarak 15 menit dari Global Luxury Suites, apartemen Fildan.

Gadis mungil itu sedikit kagok dengan suasana sekolah yang benar - benar jauh dari sekolah lamanya. Meskipun orang - orangnya ramah, tetapi adab dan kebiasaan mereka jauh berbeda. Di BBNI tak memakai seragam khusus alias pakaian bebas. Mau menggunakan kaos, kemeja, piyama, celana, rok, topi, cat rambut warna apapun, sepatu, sandal jepit, dll. Di setiap pandangan pasti ada murid yang pacaran. Dan guru di sini biasa saja, artinya ya itu hal yang amat wajar. Sangat jauh berbeda bukan dengan di Indonesia?.

Syukurlah untuk memulai hari ini ia didampingi oleh pemuda berwajah manis yang terus saja melempar senyuman kepada orang - orang di sekitarnya. Membuat banyak mata gadis muda dan dewasa memandanginya dengan tatapan yang aneh, mereka membalas senyum Fildan dibumbui dengan kerlingan mata, julur lidah, naik turun alis, dll. Hal yang tentu saja tabu bagi si gadis mungil.

"Ih apa'an sih," Dumel Lesti.

Tiba - tiba saja Fildan berhenti melangkah karena melihat seseorang di sudur lain sekolah.

"Kak, Kakak," Seru Lesti.

Fildan menoleh, "Hah? Iya dek?."

"Kakak ngelihatin siapa?."

"Eh, anu. Itu Selfi." Tunjuk kepada Selfi. Fildan ingin berjalan mendekatinya, tetapi ditahan oleh Lesti.

"Kak, inget tujuan kakak ke sini?."

Fildan mengangguk pelan.

Kembalikanlah Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang