Part 15

251 26 23
                                    

Liburan berakhir, semua siswa SMA Labschool Kebayoran Baru telah berkumpul kembali di kelas baru mereka. Guru baru, papan tulis baru, peralatan baru, namun dengan muka lama. Salah satunya tentang struktur utama kelas di mana Hari ditetapkan menjadi ketua, Nia sebagai sekretaris, dan Putri sebagai bendahara. Ketiganya dengan sangat tidak terhormat dinobatkan menjabat sampai akhir kelulusan. Menolak tiada guna, karena kesepakatan entah dimulai dari siapa telah disetujui oleh wali kelas baru mereka, Pak Irfan.

"Ketua kelas mana neh?," Seru Ridwan.

"Iya mana neh?." Randa ikut bersuara.

"Gue di sini." Seru seorang pemuda di depan pintu dengan tatapan dinginnya.  Berbeda dengan tatapan kurang lebih 8 orang gadis kelas yang merupakan pemuja rahasianya, Hari Lovers. Mereka antusias menatap ketua yang selalu tampil gagah dan macho itu. Kecuali saat salah satu tingkah konyolnya yang berjalan tanpa melihat ke bawah itu kambuh. Sampai ia tak melihat ada pembatas tipis antara ruangan kelas dan lantai depan kelasnya. Dan akhirnya terjatuh.

Brukk

"Auchhh." Ringis Hari. Mengundang tawa teman sekelasnya, terutama para anggota D'Gokils yang tertawa paling nyaring.

"Fix bukan teman gue." Seru Ridwan dan Randa serempak.

"Duh kakak guah." Bathin Nia.

"Kalian kok pada diem sih. Itu Hari nyungsep. Kasian tolongin." Seru Putri. Namun belum sempat ada yang bergerak, Putri sudah lebih dulu menyodorkan tangannya. "Bang Ai gapapa?."

"Gapapa put."

"Hadeuh Putri untuk pangeran kale," celetuk Ridwan.

"Dasar teman Luck.mpmpjh." Putri membekap mulut Hari yang ingin mengumpati para sahabatnya yang tak tahu diri itu. Ya, memang hanya dia dan duo girly D'Gokils lainnya yang berani melakukannya kepada Hari. "Diem gak." Titah Putri.

Hari mengangguk pelan dengan tatapan seram kepada Putri.
"Ok putri lepas."

Putri melepaskan bekapannya dan kembali duduk di bangkunya. Hari ikut menuju bangkunya sendiri dan memperlihatkan kepalan tangan kepada 2R, tetapi mereka hanya menertawainya.

"Aku lihat loh Bang Ai." Ucap Putri tanpa menoleh.

"Eh, i..iya Put." Hari pun menunduk segan lalu duduk dengan tenang di bangkunya, mati kutu seperti murid nakal yang ditegur guru killer.

"Putri juga denger loh kalian ketawa gitu." Celetuk Putri yang membuat 2R menghentikan tawanya.

"SSTI memang." Celetuk Nia sambil menggeleng kepala. Kembali sibuk dengan daftar mata pelajaran yang ditulis di papan tulis.

Ridwan menoleh ke kiri dan kanannya, "Keknya ada yang kurang yak??"

Para anggota D' gokils ikut melihat ke penjuru ruangan. 

"Apa'an sih?." Tanya Randa.

"LESTI." Teriak D'Gokils bersamaan.

"Kemana dia?"

"Di sini." Semua pandangan langsung tertuju kepada sumber suara di depan pintu.  

"Pak Irfan. Kembali ke posisi."

semua anggota kelas kembali kepada posisi duduknya masing - masing. Di belakang terdengar suara - suara sumbang dan bisik - bisik yang langsung bungkam ketika ttapan Hari mengenai mereka.

"Soal Lesti, dia tidak akan masuk kelas pada hari ini, dan seterusnya." Ucap Pak Irfan yang membuat satu kelas yang bungkam menjadi riuh.

"WAH BAPAK APAKAN TEMAN KAMI ? KEMBALIKAN LESTI..." Teriak Randa.

Kembalikanlah Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang