Part 28

325 35 35
                                    

"Sebentar lagi masa cuti 6 bulan kamu habis Les?," Tanya Nia.

Lesti mengangguk mengiyakan.

"Lanjut kuliah?,"

Lesti kembali mengangguk.

"Ninggalin syuting?."

Kali ini Lesti tak mengangguk. Pandangannya lurus ke depan tetapi tatapannya seperti kosong.

"Les."

"Eh, iya Nia."

"Kamu kok bengong?, ditanyain juga."

Lesti menggeleng pelan dan kembali meminum teh pagi harinya. Napas Lesti terdengar berat dan bibirnya merapat.

"Lesti bingung Nia, kalau Lesti fokus kuliah, gimana Lesti bisa dapat uang untuk persiapan melepaskan diri dari Bang Bi?, Lesti gak mau kalau syuting terus sama dia. Lesti gak mau bikin Kak Fildan makin salah paham."

Nia ikut menghela napas berat, ada - ada saja masalah dalam hidup sahabatnya ini.

"Jual mobil kamu Les?," saran Nia.

Mata Lesti langsung terbelalak.

"Lesti udah janji sama ayah gak bakal jual mobil itu Nia. Soalnya itu hadiah mobil pertama dari ayah. Sama kayak Iphone ini, walaupun udah jadul, tapi karena ini hadiah pertama dari Kak Fildan, Lesti gak mau jual."

Nia menatap jengah sang Kejora dan mengetuk kepalanya seperti pintu.

"Terus mau usaha apa yang bisa bikin kamu cepat lepas dari Billone entertainment ? Ngepet?, nuyul, atau nyantet?," Oceh Nia membuat Lesti kembali masuk ke alam pikirannya sendiri.

"Emang itu bisa bikin cepet dapat uang ya?, boleh juga, eh tapi bukannya dosa nyak?," tanya Lesti.

Pletak..

"Aucch, kok kepala Lesti dijitak?." Lesti mengusap kepalanya dengan cemberut. Jika tak dosa, ingin rasanya ia membalas Nia dengan bertubi - tubi.

"Ya Lesti sih, malah diiyain lagi, udah tau Nia lagi konslet."

"Oh gitu hehehe."

Nia hanya menggeleng kepala melihat kelakuan polos rada O2n Lesti yang sering kambuh itu. Tentu tak akan ada yang menyangka kalau gadis ini adalah seorang juara umum dari sekolah internasional.

"Jadi Lesti maunya gimana?."

Lesti menggeleng, "gak tau."

"Minta tolong sama DGokils yang lain gimana?, Hari sama Mput sekarang usaha bareng Kak Faul dan kak Selfi loh di Amerika, terus Kak Ridwan udah berkali - kali jadi juara Karate mewakili Indonesia, Randa juga udah jadi Anak band terkenal. Masa' sih mereka gak mau bantuin Lesti?, salah satu orang yang berjasa dalam hidup mereka?," saran Nia yang membuat Lesti berpikir lagi dan lagi.

"Dicoba aja, siapa tau bisa. Ntar Nia juga bantu sebisa Nia. Dikit - dikit juga Nia punya penghasilan juga kok," sambung Nia.

"Bantu apa Nia?," seru seseorang.

Nia dan Lesti beralih menatap pintu ruang tengah di mana seseorang itu berdiri dengan koper besar di sampingnya.

"Papa.."

Nia berlari memeluk sosok itu.

"Iya, Papa kangen banget sama Cantiknya Papa," Ujar seseorang itu sembari mencubit gemas pipi Nia. Dia adalah Tuan Andi, Papa Nia.

"Nia juga kangen. Eh, Pa, ni Lesti. Masih inget kan?."

"Lesti Om." Lesti mencium punggung tangan Tuan Andi.

Kembalikanlah Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang