"Kalau begitu aku tidak mau kembali."
Woobin dan Somin terkejut mendengar jika Taehyung tidak mau kembali.
"Ada apa sayang? Kenapa kau tidak mau kembali?" Somin mengelus kepala Taehyung sayang.
"Kita baru saja bertemu dan sudah harus berpisah. Itu tidak adil eomma!!" Taehyung bersungut-sungut sedih.
"Nak," Woobin mengelus lengan Taehyung, berusaha untuk memberikannya pengertian. "Mungkin saja kita tidak akan bertemu lagi dikehidupan ini nak. Tapi eomma dan appa akan memohon pada tuhan agar nanti dikehidupan selanjutnya kita bisa berkumpul lagi. Jadi kau jangan khawatir."
"Tapi aku akan merindukan kalian? Aku sangat sangat merindukan kalian selama ini dan rasanya seperti mimpi saat aku bisa bertemu kalian seperti ini. Apa tidak ada cara lain agar kita bertiga bisa terus bersama eomma?" Taehyung meneteskan airmatanya.
"Tae," Somin bergeser lalu memeluk Taehyung yang terisak. "Kehidupanmu masih panjang. Eomma ingin agar kau menjalani hidupmu dengan baik. Disana banyak orang-orang yang menunggu dan mencintaimu. Ada kakek, paman-pamanmu, bibimu, sepupumu, juga kawan-kawanmu. Ah tunggu, siapa namanya itu, Seokjin! Ya Seokjin! Anak dari Kim Junseong dan Yoona, sahabat kami dulu. Apa kau tidak kasihan padanya? Jika kau ikut dengan kami bagaimana dengannya? Dia pasti akan sangat sedih dan terpuruk karena kehilanganmu nak?"
"Ba-bagaimana eomma tau mengenai Seokjin?" kata Taehyung gugup.
Somin melepas pelukannya lalu menatap mata Taehyung. Dapat dilihatnya putra satu-satunya itu tersipu disela isakannya.
"Lihatlah, kau bahkan tersipu saat eomma menyebut namanya. Ah, jadi dia itu calon menantuku rupanya," Somin terkekeh.
"Eommaaa!!" Taehyung merengek.
"Coba ceritakan pada kami bagaimana Seokjin itu?"
Sambil malu-malu Taehyung mulai bercerita. "Seokjin adalah pemuda yang baik eomma. Dia selalu menjagaku sejak awal kami bertemu. Dia bisa menjadi seorang kakak, eomma, appa juga kekasih yang sangat perhatian. Dia juga pintar memasak! Tapi dia terkadang menyebalkan karena terlalu overprotektif padaku. Walaupun aku tau sebenarnya dia melakukannya karena ingin melindungiku. Tapi tetap saja dia menyebalkan jika sudah begitu."
"Begitukah? Bagaimana ini chagi? Kita bahkan belum bertemu dengan calon menantu kita?" kata Somin sambil berpaling pada sang suami.
"Kim Seokjin, anak kecil yang dulu selalu Taehyung ikuti kemanapun itu bukan? Yah, ternyata benar firasatku bahwa kita akan berbesan dengan Jungseong dan Yoona," Woobin menimpali.
"Appaaa!!!! Kami bahkan belum jadian!!"
"Omo! Kalian belum jadian? Kalau begitu kau harus cepat kembali! Eomma khawatir nanti Seokjin akan diambil oleh orang lain!" Somin menutup mulutnya pura-pura syok.
"Eommaaa, berhenti menggodaku! Aku malu!!!" Taehyung menutup wajah merahnya dengan kedua tangan.
Somin dan Woobin tertawa melihat kelakuan manis Taehyung. Ternyata anak mereka kini sudah beranjak dewasa dan tahu apa itu cinta. Mereka jadi merasa lega karena Taehyung kini memiliki seseorang yang bisa dijadikannya tempat berlindung.
"Tae-ah," Somin memanggil Taehyung lembut.
Perlahan Taehyung menurunkan tangannya. Wajahnya masih sedikit bersemu merah.
"Eomma dan appa senang sekarang kau sudah memiliki orang yang akan menyayangimu dan menjagamu seumur hidupmu. Karena itu kami tidak khawatir lagi meninggalkanmu sendiri disana," ucap Somin.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY GHOST!!!!
FanfictionCOMPLETED!! "Namaku Kim Taehyung. Sejak kecil aku sudah bisa melihat yang namanya hantu. Aku bahkan dijauhi oleh orang-orang karena kemampuanku. Mereka bilang aku menakutkan. Hanya eomma dan appa yang mengerti keadaanku. Namun semua itu berubah saat...