Untuk kedua kalinya Taehyung mengerjapkan matanya. Kali ini dia terbangun disuatu ruangan. Tidak lagi diruang hampa seperti tadi.
"Dimana ini?" lirihnya pelan.
Setelah sadar sepenuhnya Taehyung akhirnya paham bahwa dia berada didalam kamar mandi. Dia tergeletak dilantai yang dingin dan basah.
"Kamar mandi? Aku harus segera keluar dari sini."
Sambil tertatih Taehyung bangun dan berjalan keluar. Dia mengintip dari pintu kamar mandi.
"Ini didalam pavilliun?" monolognya pada diri sendiri.
Sebelumnya Taehyung tidak pernah memasuki pavilliun. Jadi dia tidak tahu bagaimana ruangan didalamnya. Tapi dari yang ia lihat bentuknya ia yakin jika ini adalah pavilliun.
"Aku harus segera mencari benda itu dan menghancurkannya sesuai perkataan bibi penunggu pohon."
Dari kamar mandi Taehyung keluar menuju satu ruangan yang ada diseberangnya. Tapi sebelum itu dia menengok ke kiri dan ke kanan. Memastikan bahwa tidak ada orang disana. Setelah yakin Taehyung melangkahkan kakinya masuk kesana.
Ternyata ruangan itu adalah kamar. Taehyung mulai mencari benda uang dimaksud. Namun karena dia tidak tahu persis benda apa itu Taehyung jadi kebingungan.
"Tunggu sebentar. Biar aku mengingat dulu apa yang dikatakan oleh bibi penunggu pohon. Mungkin ada petunjuk disitu."
"Itu adalah energi yang terbentuk dari sebuah perasaan. Terkadang perasaan yang kuat bisa membentuk sebuah energi. Ketika energi yang terkumpul cukup banyak biasanya dia akan membentuk seperti roh."
"Perasaan? Dimana biasanya orang menyimpan perasaannya? Ah!!! Aku tahu!!!"
Karena sudah mengerti Taehyung mulai mencari-cari benda yang ia pikirkan. Dia membongkar semua laci dan juga rak-rak yang ada disana. Tapi dia sama sekali belum menemukannya.
"Dimana biasanya mereka menyinpan benda seperti itu? Pasti dia menyembunyikannya agar tidak ditemukan oleh orang lain!" gerutu Taehyung.
Karena lelah mencari Taehyung akhirnya duduk diranjang milik pamannya sambil berpikir. Tanpa sengaja tangannya masuk ke bawah bantal dan menyentuh sesuatu. Taehyung pun langsung menyingkirkan bantal itu dan akhirnya menemukan apa yang dia cari.
"Ini dia!! Buku Diary!"
Taehyung memandangi buku diary yang terlihat sudah usang itu. Apa yang harus dia lakukan sekarang?
"Bibi bilang aku harus menghancurkannya? Apa harus dibakar? Atau dibuang ke laut? Tapi laut jauh dari sini."
Saat Taehyung masih berpikir, dia tidak menyadari dari balik pintu sejak tadi berdiri sang paman yang terus menatap tajam padanya. Ditangannya ia memegang sebuah pisau.
Saat Taehyung tanpa sengaja melamun dan pertahanannya melemah, sang paman diam-diam keluar dari persembunyiannya dan menghunuskan pisau padanya.
Tepat pada saat itulah Seokjin menghambur masuk dan melihat Soohyun yang hendak menyerang Taehyung.
"TAEHYUNG!! AWAS!!!"
BRUK!!!
Seokjin menubruk Soohyun tepat sebelum pisau yang dipegang oleh Soohyun menyentuh Taehyung. Taehyung yang kaget langsung berbalik dan terkejut melihat hal itu.
"Seokjin! Paman!!"
Terjadi pergumulan disana. Seokjin susah payah menahan tangan Soohyun yang menggenggam pisau.
Saat dia mau membantu Seokjin, keluar asap hitam dari tubuh sang paman. Itu dia. Wanita berbaju putih yang sekarang wajahnya tidak lagi pucat. Tapi berdarah dan hancur.

KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY GHOST!!!!
FanfictionCOMPLETED!! "Namaku Kim Taehyung. Sejak kecil aku sudah bisa melihat yang namanya hantu. Aku bahkan dijauhi oleh orang-orang karena kemampuanku. Mereka bilang aku menakutkan. Hanya eomma dan appa yang mengerti keadaanku. Namun semua itu berubah saat...