Tanpa disangka dan diduga, Taehyung ternyata ditempatkan satu kelas dengan Seokjin. Dia juga duduk dikursi tepat didepan Seokjin. Bersama dengan siswa bernama Mingyu. Seokjin jadi lega, setidaknya dia bisa mengawasi Taehyung dengan lebih baik.
Pelajaran berlangsung dengan tenang. Awalnya Taehyung terlihat biasa saja. Namun setengah jam sebelum jam istirahat tiba Taehyung terlihat sedikit gelisah. Dia tidak mau melihat kedepan dan hanya menundukan kepalanya. Seokjin yang berada dibelakangnya tentu menyadari kegelisahan Taehyung.
"Dia kenapa? Apa dia melihat sesuatu?" Seokjin bertanya-tanya dalam hati.
Untunglah bel istirahat berbunyi tak lama kemudian. Para siswa pun berhamburan menuju kafetaria karena lapar. Tapi tidak dengan Taehyung. Mingyu tadi mengajaknya namun ia hanya menggeleng. Akhirnya Mingyu berlalu meninggalkannya dan pergi keluar bersama yang lain. Setelah Mingyu pergi, Seokjin mendekatinya lalu duduk dikursi sebelahnya. Taehyung sedikit tersentak. Sepertinya dia melamun.
"Kau tidak mau ke kafetaria? Tidak lapar?"
Taehyung menggeleng. Dia masih menundukan kepalanya. Tangannya mengepal diatas pahanya. Seokjin dapat melihat sepertinya Taehyung memang ketakutan. Berarti benar apa yang Seokjin pikirkan sebelumnya. Dia melihat 'sesuatu'.
Seokjin mengedarkan pandangan kesekeliling ruangan kelas yang sepi. Hanya ada mereka berdua.
Tiba-tiba saja Seokjin merinding. Bulu kuduknya meremang. Entah ini karena memang benar ada hantu atau hanya karena dia yang penakut.
Namun Seokjin segera menepis pikiran jeleknya. Dia harusnya menyemangati Taehyung bukan malah takut sendiri. Diraihnya tangan Taehyung yang mengepal. Dingin seperti es. Taehyung sedikit kaget saat Seokjin menyentuh tangannya.
"Kau baik-baik saja? Apa kau melihat 'mereka'?" bisik Seokjin.
Taehyung terkejut mendengar perkataan Seokjin. Berarti dia sudah tau tentang keadaannya. Dia melemparkan pandangan pada Seokjin lalu berusaha menarik tangannya yang digenggam Seokjin tapi Seokjin menahannya.
"Tidak apa-apa. Ada aku. Kau tidak perlu takut. Sebaiknya kita makan ke kafetaria. Tidak baik jika kau menahan rasa laparmu. Aku pun tidak mau meninggalkanmu sendiri disini. Kajja!" ajak Seokjin dengan sedikit memaksa. Dia lalu menarik tangan Taehyung hingga mau tak mau Taehyung mengikutinya.
Mereka berjalan beriringan disepanjang jalan menuju kafetaria. Banyak siswa yang memperhatikan mereka. Rata-rata reaksi mereka terkejut melihat Seokjin yang menggandeng tangan seseorang. Apalagi orang itu sebelumnya belum pernah terlihat disekolah.
Dengan banyaknya bisik-bisik disekitarnya Taehyung jadi merasa sedikit kurang nyaman. Dia berulang kali mencoba melepaskan tangan Seokjin tapi Seokjin malah tambah mengeratkan genggamannya.
Seokjin memang sama sekali acuh pada omongan siswa lain. Dia tidak pernah peduli dengan apa omongan orang. Toh selama ini Seokjin tidak pernah meminta bantuan apapun pada mereka. Justru mereka yang sering mencari-cari perhatian Seokjin.
Sampai dikafetaria Seokjin melihat Yoongi yang sedang duduk disalah satu meja bersama dengan Namjoon. Seokjin pun menarik Taehyung menghampiri mereka lalu langsung mendudukan Taehyung disebelah Namjoon. Sedang Seokjin sendiri duduk didepannya tepat disebelah Yoongi. Yoongi dan Namjoon yang melihat kedatangan mereka bertanya-tanya. Siapa pemuda yang dibawa Seokjin ini?
"Siapa dia?" tanya Yoongi pada Seokjin sambil menunjuk Taehyung dengan dagunya.
"Kenalkan, dia Kim Taehyung. Sepupuku. Mulai hari ini dia sekolah disini. Jadi mohon bantuannya," ujar Seokjin.
Namjoon dan Yoongi memperhatikan Taehyung yang diam sambil memainkan jarinya. Mereka berdua berpikir pasti Taehyung itu introvert. Namjoon berinisiatif mengulurkan tangannya pada Taehyung. Taehyung menoleh melihat kearah Namjoon. Sekilas pupil matanya bergetar lalu kembali normal. Ia pun menerima jabatan tangan Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY GHOST!!!!
FanfictionCOMPLETED!! "Namaku Kim Taehyung. Sejak kecil aku sudah bisa melihat yang namanya hantu. Aku bahkan dijauhi oleh orang-orang karena kemampuanku. Mereka bilang aku menakutkan. Hanya eomma dan appa yang mengerti keadaanku. Namun semua itu berubah saat...