Menatap lamat-lamat ranting pohon dengan sedikit mendongak, Sehun mencoba menetralkan dirinya. Barangkali juga dengan melakukan itu mampu memberinya ketenangan pada kesempatan yang ia tunggu-tunggu dari dulu, yaitu berbicara dengan Tzuyu. Sehun takut ada satu hal yang akan terlewat nanti.
"Maaf tak pernah menghubungi mu," ucapnya. Tzuyu mengangguk, entah gerakan spontan itu sekedar untuk menanggapi ucapan Sehun atau Tzuyu benar-benar menerima semua yang telah terjadi--antara ia dengan lelaki bermarga Oh itu.
"Sejujurnya banyak yang ingin aku perbaiki.. terutama tentang kita." napas berat menjadi akhir dari ucapan Sehun. Tzuyu menarik simpul lurus pada bibirnya, ia tak ingin berkata apapun.
"Maaf telah menjadi sosok rumit dalam hidup mu, dan ya kau juga bisa menyebutku sebagai pengecut yang pergi tanpa berusaha menjelaskan apapun." Tzuyu semakin tak tahu harus menanggapi ucapan Sehun bagaimana, dirinya yang sekarang secara tak langsung ada andil Sehun yang turut serta di dalamnya.
Tzuyu menghirup sebanyak-banyaknya udara sekaligus merasakan angin yang menerpa wajahnya. "Mungkin seharusnya memang begitu, Oppa. Bukankah hidup memang rumit? Ia tak akan menawarkan kemudahan," ucapan Tzuyu diselingi tawa ringan yang keluar dari mulutnya. Sehun menoleh tepatnya ia baru berani melihat wajah Tzuyu secara dekat seperti ini sejak kedatangan mereka untuk duduk pada bangku panjang tepat di bawah pohon maple.
"Kita sama-sama melewati kesulitan, sama-sama menyalahkan keadaan dan waktu secara bersamaan, sama-sama berpikir keras seharusnya berakhir bagaimana." Tzuyu tersenyum lalu melanjutkan kata-katanya "Dan tentu di waktu-waktu tertentu kita sama-sama menanggung rindu sendirian."
Pernyataan Tzuyu membuat Sehun tersenyum manis, apalagi kalimat terakhir yang diselingi senyum dari gadis itu. "Tapi kau juga tahu bukan, bahwa di dunia ini, semesta juga menawarkan waktu sebagai penyembuh luka. Aku tak dapat memastikan bahwa sepenuhnya aku telah berhasil, yang jelas aku merasa jauh lebih baik setiap harinya."
"Aku seharusnya tak pergi begitu saja." kini senyum Sehun memudar, mengingat hal lalu yang juga menyakiti dirinya. Tzuyu menggeleng, "Apa yang kau lakukan sudah sangat tepat Oppa, dan lucunya baru aku sadari akhir-akhir ini." Lagi-lagi Tzuyu tertawa ringan, dan Sehun lagi-lagi dibuat tertegun olehnya.
"Aku akan teramat sangat merasa bersalah jika kau tak memilih untuk pergi, tak ada orang tua yang menginginkan keburukan untuk anaknya. Aku hanya orang lain yang baru saja datang dalam hidupmu, sedang mereka telah banyak berbuat bahkan mempertaruhkan nyawa." tulus ucapan Tzuyu.
"Tak ada yang perlu kau perbaiki Oppa," Tzuyu menghela napas lega lalu melanjutkan bicaranya "Justru aku belajar banyak hal dari semua itu, dan ya, ku harap kau juga begitu."
Sehun menoleh kedua matanya melirik tangan Tzuyu yang saling bertaut erat di atas pahanya.
"Bisa kah kita kembali?"
°°°
Jennie sengaja menyuruh supir keluarganya untuk pulang, bahkan sebelum sang supir melaksanakan tugasnya membawa gadis itu sampai di rumah. Namun perintah dari Jennie juga merupakan sebuah tugas yang harus dipatuhi. Jennie hanya belum siap kembali menemui kenyataan bahwa rumah yang mereka tinggali akan terasa sepi, karena disana tak akan Jennie temui sang Ibu.
Pada libur semester ini Jennie menggunakan waktu luangnya untuk mengunjungi sang ayah. Ralat, ayah Jennie lah yang memaksa gadis Kim itu untuk menggunakan libur panjangnya berada di Korea. Setelah supir membawa koper dan tas besarnya, Jennie memesan taxi di dekat bandara, meskipun ia belum menemukan tujuan, Jennie akan memikirkannya saat di perjalanan nanti.
Kedua manik indahnya menyusuri jalanan bertrotoar lebar di Seoul, sesekali ia mendongak mengukur seberapa tinggi gedung-gedung pencakar langit yang ia rasa semakin banyak dan padat di kota ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Deserve Better [JJK & CTY]
FanficApakah karena memiliki perasaan yang sama lantas dua orang dapat dengan mudah bersama? Banyak hal yang yang mendasari. Salah satunya sudut pandang dan pola pikir dari keduanya. Bila hanya salah satu yang menginginkan apa masih bisa bersama? Jungkook...