23. Jungkook's Lovers

445 73 4
                                    

"Hai"

"Astaga!!"

"Ah maaf maaf, mengagetkanmu" Tzuyu memegangi dadanya saat seseorang tanpa pertanda tiba-tiba saja datang ketika ia sedang membuat cokelat panas di pantry

"Fiuh, hampir saja. Lain kali ucapkan salam"

"Ne, Annyeong haseo Tzuyu-ssi" jawab Jungkook sambil membungkuk hormat memberi salam formal pada Tzuyu. Tentu saja sikapnya memunculkan senyum di wajah gadis itu. "Ish kau ini."

"K-kau sudah makan siang?"

Tzuyu melihat jam miliknya yang melingkar pada pergelangan tangan kiri dan menunjukkan pada seseorang yang  baru saja melemparkan pertanyaan padanya.

"Aku tidak tanya sekarang pukul berapa Tzuya"

"Aku tahu, tidakkah itu juga menjadi jawaban?"

Jungkook memicingkan kedua matanya, mengetahui satu lagi keunikan dari gadis di depannya ini.

"Aku menunjukkan waktu agar kau tahu bahwa bukankah ini sudah lewat dari jam makan siang?"

"Mengetahui sudah lewat jam makan siang, bukan berarti juga sudah makan kan?"

"Tentu aku sudah makan, Kwajangnim" Tzuyu menyerah

"Tapi Tzu seingatku terakhir kali ada seseorang yang melewatkan sarapan dan berakhir lemas sepanjang perjalanan" Jungkook membuat gestur seperti sedang berpikir keras.

"Itu pengecualian. Aku dalam keadaan tak sadar dan sepertinya rasa kantuk pada saat itu lebih menguasai ketimbang rasa laparku" bela Tzuyu pada dirinya sendiri.

"Hei aku tak sedang membicarakanmu"

"Geure, selamat bekerja Kwajangnim" Tzuyu memberi salam dan membungkuk untuk membalas perbuatan Jungkook saat tadi ia memberi Tzuyu salam formal lalu pergi meninggalkan Jungkook sendiri di  pantry.

Menggemaskan!

♡♡♡

"Sepertinya aku harus kembali ke jepang dua atau tiga hari lagi, sayang"

"Hm, aku rasa kondisi ayah akan baik ketika kita kembali nanti"

"Ah bukan begitu--maksudku aku sungguh tak apa bila kau masih disini. Aku akan kembali terlebih dahulu"

Seketika air wajah sana berubah sedih, mengingat harusnya ia selalu bersama Taehyung apalagi saat awal perintisan usaha mereka seperti ini. Tentu dukungan lahir dan batin dari seorang istri adalah mutlak.

"Kondisi ayah yang lebih penting bukan?" Taehyung mencoba menenangkan gadisnya itu dengan mengarahkan kedua tangan lebarnya menyentuh pipi halus Sana.

"Tapi kau juga membutuhkan ku," kini Sana justru beringsut memeluk Taehyung erat.

"Sstt, aku tidak bilang tidak membutukanmu sehingga menyuruh merawat ayah dulu disini, sayang" Taehyung kini membalas pelukan Sana dengan melingkarkan kedua tangannya pada tubuh ramping sang istri.

Sana mengangguk walaupun pergerakannya terbatas sebab ia kini telah diapit oleh pelukan dari Taehyung

"Terimakasih, karena selalu mengerti. Maksudku kau tahu bahwa Ayah dan Ibu tinggal sendiri disini, Nayeon jelas tak bisa langsung pulang. Apalagi Jungkook--"

"Hei, jangan menangis. Aku semakin tak rela berjauhan denganmu jika seperti ini" ucap Taehyung sambil lebih mengeratkan pelukannya pada Sana.

You Deserve Better [JJK & CTY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang