"Kim He-Ran..Johae..."
Ucap Jimin."Aku tak pernah mengatakannya pada gadis manapun.. maka dari itu aku akan pastikan kau akan katakan hal yang sama pada ku.. tak lama lagi.."
Ucap Jimin."Andwae.."
Ucap He-Ran."Mengapa? Kenapa aku tak boleh menyukai mu?"
Ucap Jimin.He-Ran terdiam beberapa saat.
"Karna aku menyukai orang lain"
Ucap He-Ran."Hanya karna itu? Jujur, aku tidak perduli.."
Ucap Jimin.Jimin menenteng ranselnya.
Tak jauh di belakang ia melihat Hana di sana.
"Sepertinya kehadiran ku disini terlalu lama membuat mu tidak nyaman. Aku pergi"
Ucap Jimin."Eoh.. pergilah.."
Ucap He-Ran dingin sambil menaikkan sedikit kacamatanya.Jimin sedikit kesal. Ia marah saat ini, bertengkar dengan He-Ran dan gadis itu sama sekali tak menghiraukan perasaannya.
Sepeninggal Jimin, He-Ran masih diam ditempat beberapa saat.
Hana melenggang ke kamar sebelum bertemu pandang dengan He-Ran.
.
.
.Keesokan harinya...
Jeon Jungkook absen hari ini karna menghadiri pesta pernikahan adik perempuan ibunya. Sehingga mau tak mau sisa tugas kelompok yang masih ada di kerjakan He-Ran seorang diri. Ia terlalu segan bahkan sekedar menyapa Jimin pasca perdebatan mereka semalam.
Jimin juga nampak diam dan tak banyak bicara apalagi mengganggunya seperti biasa.
He-Ran melihat kearah kursi Jimin, namja itu hanya meletakkan kepala di atas meja seperti orang tertidur sepanjang kelas bahkan saat jam istirahat. Meski beberapa orang sempat mengajaknya pergi untuk sekedar makan di kantin Jimin tak beranjak dari kursinya.
"Apa dia sakit..? eothoke.. sepanjang hari ini dia hanya menyembunyikan wajah tampan nya di balik tangannya itu.."
Ucap beberapa siswi mengkhawatirkan Jimin meski tetap saja tak ada yang punya cukup banyak nyali sekedar menanyakan kondisi Jimin.He-Ran menarik nafas dalam.
Ia berdiri dari kursinya.
Dan menghampiri tempat duduk Jimin.
"Ya! Gwenchana?"
Ucap He-Ran.Jimin sedikit melirik tapi kembali meringkuk kan tangan menutupi kepalanya di atas meja.
"Apa kau sakit?"
Ucap He-Ran lagi."Gwenchana.."
Ucap nya."Jeongmal?"
Ucap He-Ran tanpa sadar ia memegang telapak tangan Jimin dan membuat dia sadar jika suhu tubuh Jimin tinggi."Kau demam.."
Ucap He-Ran."Aku bilang aku baik-baik saja!"
Ucap Jimin sedikit membentak dan berdiri dari kursinya.Hampir seisi kelas melihat ke arahnya sedang He-Ran diam mendapat reaksi itu.
Jimin sadar jika dia menjadi perhatian sekitarnya. Ia memutuskan pergi keluar kelas.
Jimin berjalan entah kemana yang penting menjauh dari kelasnya dimana He-Ran berada.
Tapi, ia sadar jika sedari tadi gadis itu malah mengikutinya di belakang.
"Kenapa mengikuti ku?"
Ucap Jimin."Kau demam"
Ucap He-Ran."Ani, aku marah.."
Ucap Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYER'S NEXT TARGET✓|PJM (COMPLETED-END)
FanfictionMenjadi target selanjutnya dari seorang Park Jimin yang sebelumnya merupakan mantan sang kakak, bagaimana Kim He-Ran menghadapi ini?