Jungkook berjalan dengan kalut, dadanya terasa berat. Amat berat. Meski otaknya berkata untuk merelakan He-Ran demi kebahagiaan gadis itu tapi hatinya berkata sebaiknya.
Ia berjalan tak tentu arah. Sepanjang jalan ia memukul benda apapun yang ia lihat, sampai di beberapa buku tangannya lecet dan berdarah.
Hingga sampai lah dia di sebuah jembatan di tepi jalan raya besar. Jalanan itu sebenarnya ramai namun arusnya sangat lancar dan tak ada tempat dimana kendaraan dapat menepi.
Meski beberapa melihat gerak-gerik Jungkook mencurigakan tapi tak ada yang memutuskan untuk berhenti, terlebih kondisinya kini malam hari.
Jungkook menangi, entah ke berapa kali ia merasakan perasaan amat menyesal ini.
"Wae? Saat kau menyukai ku saat itu aku mengabaikan mu?"
Ucap Jungkook.Beberapa kenangan dan tahun yang ia lewati dengan He-Ran melintas di pikirannya.
Jungkook meremas pagar pembatas tepi jembatan dengan jemarinya yang kuat.
Hingga ia berteriak dengan kuat kearah sungai di bawah sana. Untuk meluapkan perasaannya.
Melihat He-Ran dan Jimin tadi memukul telak batinnya.
"Aku berusaha merelakan perasaan ku, tapi terlalu sulit saat aku melihat mu di depan ku"
Ucap Jungkook kepada angin dingin yang menerpa dirinya malam itu.Entah pikiran dari mana ia mulai memanjat pagar pembatas tepi jalan itu. Dan berdiri di atas sana.
Ia merentangkan kedua tangan lebar-lebar.
Sementara di sisi lain tanpa namja itu sadari.
Seseorang berdiri bersandar tak jauh darinya di pagar pembatas yang sama.Gadis berambut pendek berjaket jeans biru muda itu melihat ke arah Jungkook seperti menunggu sesuatu.
"Kau tak akan lompat?"
Ucap gadis itu akhirnya buka suara membuat Jungkook menyadari keberadaanya.Jungkook dengan mata merah itu menoleh ke sumber suara.
Gadis itu tersenyum miring.
"Aku sudah siap untuk segera memanggil polisi dan ambulans ke sini, kau bisa lompat sekarang"
Ucap gadis itu sambil menopang wajah dengan ponsel di tangan.Jungkook membuang muka.
"Tapi..-
Jika tujuan mu benar-benar akan mengakhiri hidup sepertinya itu tak akan berhasil"
Ucap Gadis itu berusaha mengambil alih perhatian Jungkook dari sungai sana kembali padanya."Di sini ramai, dan bantuan akan cepat sampai-"
Ucap gadis itu sambil memperlihatkan keadaan sekeliling mereka."Rumah sakit juga dekat"
Ucap nya lagi."Dan lagi, kau akan sangat menderita di bawah sana. Airnya sangat dingin... Dan tepat saat kau jatuh dan menyentuh air di bawah sana, rasanya akan sama seperti ribuan jarum menusuk tubuh mu di saat yang bersamaan. Kau akan sangat menderita di bawah sana tapi tak bisa mati..
Bukankah itu sama saja kau rugi kan?"
Sambungnya lagi.Jungkook tergelak sebentar.
"Dari mana kau tahu?"
Ucap Jungkook."Mwo..
Aku berpengalaman di sini, dan hasilnya aku harus di opname selama dua setengah bulan di rumah sakit"
Ucap gadis itu sambil memperlihatkan kedua lengannya yang masih terlihat luka lebam.Jungkook diam sesaat.
Gadis itu tersenyum dan menawarkan sambutan tangan pada Jungkook.Jungkook melihat tangan itu beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYER'S NEXT TARGET✓|PJM (COMPLETED-END)
FanficMenjadi target selanjutnya dari seorang Park Jimin yang sebelumnya merupakan mantan sang kakak, bagaimana Kim He-Ran menghadapi ini?