/18/ PNT

596 104 6
                                    

Keesokan paginya..

Jimin sudah menunggu He-Ran dari luar rumah yang masih tertutup itu.

He-Ran keluar.

Ia sedikit tersenyum kaku pada Jimin disana.

Rupanya di belakang orang tuanya juga keluar diwaktu yang sama disusul Hana di belakang.

Kedua orang tuannya tersenyum penuh arti pada He-Ran.

"Anyyeonghaseyo.."
Ucap Jimin menyapa dengan sopan. Ia bahkan turun dari sepeda motornya.

Orang tua He-Ran mengangguk sebagai balasan.

"Kami sangat ingin berkenalan dengan mu nak tapi kami harus segera berangkat"
Ucap Ibu He-Ran.

Jimin mengangguk.

"Siapa nama mu nak?"
Ucap Ayah He-Ran kali ini.

"Park Jimin imnida"
Ucap Jimin.

"Nde.. nde.. hati-hati dalam perjalanan kalian ke sekolah ya anak-anak"
Ucap Ayah He-Ran.

Ayah-ibu Hana dan He-Ran sudah masuk kedalam mobil dan melaju meninggalkan mereka.

"Kalian akan berangkat bersama?"
Ucap Hana.

He-Ran hanya mengangguk.

"Baiklah.. aku duluan kalau begitu"
Ucap Hana lalu masuk kedalam mobil dimana supir mereka sudah menunggu.

"Kajja"
Ucap Jimin.

He-Ran memakai helm dan naik.

"Apa mata mu baik-baik saja?"
Ucap Jimin di perjalanan mereka.

"Eoh.. hanya berasa sedikit tidak nyaman. Tapi aku yakin akan terbiasa"
Ucap He-Ran.

"Jangan di paksakan jika kau tak nyaman"
Ucap Jimin.

"Ya! Apa kau pikir aku memakainya karna perkataan mu tempo hari?"
Ucap He-Ran.

"Bukan karena itu?"
Ucap Jimin.

"Eoh.."
Ucap He-Ran.

"Jadi karna apa?"
Ucap Jimin.

He-Ran diam. Karna apa ya? Ia juga tak tahu. Tapi ia mengelak jika itu karna perkataan Jimin soal matanya yang indah jika tanpa kacamata.

"Mwo.. geunyang.."
Ucap He-Ran.

"Jawaban macam apa itu"
Ucap Jimin sambil sedikit tertawa.

.
.
.

Saat He-Ran turun dari sepeda motor Jimin rambutnya sedikit berantakan ia memutuskan untuk mengikat jadi satu rambutnya sebahu itu.

Jimin mengangkat tangan.

He-Ran sigap menangkapnya.

"Ya! Hajima!"
Ucap He-Ran.

Jimin nampak merengut sambil mengurungkan niatnya.

"Kenapa kau selalu ingin melepas ikatan rambut ku?"
Ucap He-Ran.

"Karna kau cantik jika rambut mu di biarkan terurai..-"
Ucap Jimin.

He-Ran diam.

"Dan saat kau ikat rambut mu kau semakin cantik.."
Sambung Jimin lagi.

"Aku tak suka kau jadi perhatian banyak orang. Apalagi dengan riasan mu hari ini. Kau terlihat lebih cantik hari ini juga tanpa kacamata mu"
Ucap Jimin jujur.

He-Ran mengulum singkat bibirnya berusaha mengubur senyuman yang hendak timbul.

"Apa kau sengaja berias belakangan ini? Kau nampak sedikit berbeda"
Ucap Jimin.

PLAYER'S NEXT TARGET✓|PJM (COMPLETED-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang