He-Ran mengikuti sepanjang kelas olahraga siang itu penuh dalam keadaan kesal. Pandangan tajamnya tak pernah lepas dari sosok namja yang seenak jidatnya itu mencuri hal keramat yang ia sudah tidak punya lagi. Ciuman pertama... He-Ran sebenarnya juga merasa kecewa, hal itu tidak di lalui nya begitu istimewa.. bahkan terkesan hanya paksaat tanpa perasaan namja itu menciumnya tanpa tujuan... Karna tergolong anak yang tegar, meski sedih ia tak menagisi hal itu, karna hanya akan menunjuk betapa lemahnya dia di depan Jimin jika itu terjadi.. ia berjanji akan membalas perbuatan Jimin dengan setimpal. Hanya perlu temukan caranya.. cara balas dendam yang tepat.
"Caaaah.. anak-anak.. sekarang waktu basa-basinya sudah selesai.. mari kita mulai kelas kita hari ini dengan kegiatan yang membakar semangat... Membakar otot dan tentunya membuat kita semua semakin sehat dan kuat..-"
Ucap Jung Ssaem berapi-api seperti biasa."Ssaem.. apa yang akan kita lakukan?"
Celetuk salah satu siswa dibarisan depan."Sederhana.. kita akan main dodgeball waktu nya setengah jam.. dari dua tim yang akan saya bagi tim yang anggotanya paling banyak bertahan akan menjadi pemenang..."
Ucap Jung Ssaem.Beberapa siswa bersorak riang sebab permainan melempar bola kearah lawan ini memabg tergolong seru dan mengasyikkan.
He-Ran tersenyum penuh arti.. ini saat yang tepat untuk membalas perbuatan Jimin. Ia berharap mereka akan berada dalam tim terpisah sehingga He-Ran bisa menargetkan Jimin sebagai sasarannya. Meski He-Ran tahu itu tidak mudah.. sementara Jimin yang notabennya kapten tim basket akan dengan mudah mengelak darinya.. tapi balas dendam tetap balas dendam.. rencana nya sudah ada tinggal eksekusi yang tepat lah penentunya.. jika gagal tinggal cari rencana lain lagi fikir He-Ran.
Jung Ssaem sudah menentukan kapten di setiap tim.. tentu saja salah satunya Park Jimin. Hanya jangan sampai berada di tim yang sama.
"Kim He-Ran, kau ada di tim Jimin"
Ucap Jung Ssaem."Aisshhh..."
Celetuk He-Ran kesal."Mworago?! Apa aku mendengar kau mengumpat pada ku?"
Ucap Jung Ssaem."Aniyo, Ssaem sudah salah dengar..."
Ucap He-Ran cepat.Jung Ssaem tak terlalu ambil pusing.
"Baiklah... Silahkan bersiap.. sepuluh menit dari sekarang pertandingan akan Ssaem mulai"
Ucap Jung Ssaem.He-Ran mendengus kesal.
Pandangannya masih tertuju pada Jimin yang kini berdiri di sampingnya. Mereka satu tim lalu bagaimana dengan menyalurkan rasa kesalnya saat ini.Tim Jimin bekerja dengan sangat baik, terutama sang kapten hampir limapuluh persen anggota lawan yang tumbang berkat dirinya.
He-Ran sama sekali tak berniat untuk bermain.. toh, sejak tadi tak satupun bola yang di oper padanya.. semua diambil oleh Jimin di sampingnya. Tapi, lama kelamaan ia menjadi kesal, oh ayolah.. kalau begini Jung Ssaem bukannya memberikan nilai plus melainkan nilai minus sebab sejak tadi tak satupun kesempatan He-Ran untuk menyerang lawan.
"Ya! Berikan bola pada ku juga"
Protes He-Ran kesal.Bagai gayung bersambut, He-Ran mendapatkan operan bola bahkan Jimin kini tak berniat mengambil operan dan membiarkan He-Ran mengambil alih..
Satu target empuk tepat didepannya.. Shin Min-hee sosok gadis paling cantik dan paling modis dikelas mereka berdiri di depan He-Ran tanpa perlindungan.. gadis yang sangat feminim dan kemayu itu menjadi sasaran empuk He-Ran sebab gadis itu terlihat tak lincah bermain dan selalu menjadi yang dilindungi orang-orang di kelompoknya.
He-Ran mengambil ancang-ancang dan melempar keras ke arah gadis itu. Dan seperti dugaan, bahkan gadis itu tak bergerak menghindar dan hanya berpangku tangan menutup wajah...
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYER'S NEXT TARGET✓|PJM (COMPLETED-END)
FanfictionMenjadi target selanjutnya dari seorang Park Jimin yang sebelumnya merupakan mantan sang kakak, bagaimana Kim He-Ran menghadapi ini?