/9/PNT

755 113 7
                                    

Cup'

Jimin, namja itu yang memantapkan diri tak akan pernah mencium gadis yang sama untuk yang kedua kali mematahkan persepsi dirinya sendiri untuk yang satu itu dan pilihannya entah kenapa jatuh pada He-Ran. Entah untuk sesaat ia lupa jika ini sudah yang kedua kalinya atau entah bagaimana..

Tangan He-Ran berangsek menjalar di dada Jimin mendorong Jimin perlahan agar melepaskan dirinya dari apa yang mereka lakukan.

He-Ran menunduk sedang Jimin menatapnya penuh lekat dengan ekspresi wajah seperti mengatakan apa yang salah darinya?

He-Ran meninggalkan Jimin begitu saja. Tidak, tentu saja tidak... Jimin tak akan membiarkan gadis itu pergi begitu saja sedang He-Ran tak beraksi apapun bahkan menunjukkan jika dia marah karna di cium seenaknya oleh Jimin.

"Ya! Ya! Tunggu aku"
Ucap Jimin sambil berusaha menahan He-Ran.

He-Ran tak menghiraukannya dan tetap dalam langkah lajunya.

"Kau marah?!"
Jimin kini terpaksa membalik telapak tubuh He-Ran secara paksa menghadapnya.

He-Ran akhirnya menaikkan wajahnya yang sedari tadi tertunduk.

Jimin melihat kedua mata gadis itu berair. He-Ran menangis?

"Kau menangis?"
Ucap Jimin.

"Ya! Kau menangis karna ku cium?"
Ucap Jimin sambil sedikit mengguncang bahu He-Ran.

He-Ran berusaha mengalihkan wajahnya dari Jimin.

"Ya! Tatap aku!"
Ucap Jimin.

Skakmat, He-Ran membuka kacamatanya yang kini sedikit berembun dan menatap Jimin hingga namja itu diam.

"Park Jimin, aku saat ini lelah, hatiku rasanya berat... Aku sedang sedih.. dan bisa-bisanya kau mencium ku seenak jidat mu begitu saja?! Aku tau hal seperti ini mungkin biasa bagimu tapi tidak untuk gadis seperti ku"
Ucap He-Ran.

"Ku pikir dirimu setidaknya bisa mengerti saat aku berbicara tulus padamu.. kau bahkan tahu jika aku menyukai Jungkook tapi kau malah mencium ku...-"
Ucap He-Ran tertahan.

"Kenapa kau hanya perduli pada dirimu yang saat ingin menaklukan hati gadis aneh seperti ku?"
Ucap He-Ran.

"Itu karna...-"
Ucap Jimin.

"Aku mulai tertarik pada mu"
Ucap Jimin.

Kini He-Ran yang diam.

"Omongan buaya semuanya hanya omong kosong"
Ucap He-Ran.

"Apa ini karma bagiku? Disaat aku benar-benar serius mengatakan perasaan ku kau tak mau mempercayainya?"
Ucap Jimin.

"Aku tak semenarik itu untuk disukai oleh seseorang.. bahkan yang sudah bertahun-tahun bersama ku tak merasakan apapun"
Ucap He-Ran.

"Kenapa kau hanya perduli pada satu orang? Kenapa tak berusaha menoleh ke yang lain?"
Ucap Jimin.

"Aku tak pernah mencium satu gadis pun untuk yang kedua kalinya.. hanya dengan mu aku melakukannya.. ingat apa artinya itu?"
Ucap Jimin.

"Aku tentu tak akan lupa fakta bahwa kau suka memainkan banyak wanita.. dan ingat apa pikiran ku saat itu? Masih sama. Aku tak percaya pada bualan mu"
Ucap He-Ran.

"Sekarang aku tanya padamu,apa pernah sekali saja kau merasakan perasaan suka atau cinta saat bersama Hana?"
Ucap He-Ran.

"Ani"
Jawab Jimin santai.

"Wah... Jadi kau hanya mempermainkan kakak ku? Lalu kau kini ingin mempermainkan ku juga? Ayolah Jimin.. aku sudah patah hati jangan buat aku patah hati lagi.. aku tak berminat untuk itu"
Ucap He-Ran.

PLAYER'S NEXT TARGET✓|PJM (COMPLETED-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang