/17/ PNT

629 102 8
                                    

"Ya! Kenapa kau buru-buru kabur seperti tadi?"
Ucap Jimin pada He-Ran yang menunggu masih di depan toko.

He-Ran tak menjawab.

Ia malah mengambil belanjaan mereka dari tangan Jimin dan berlalu begitu saja.

"Kau malu?"
Ucap Jimin menggoda He-Ran.

"Mwoga?"
Ucap He-Ran.

"Lihat aku"
Ucap Jimin memegang kedua bahu He-Ran dan membuat gadis itu mau tak mau berhenti dan menghadap ke arahnya.

"Kau tersipu-sipu eoh?"
Ucap Jimin.

"Mwo? Aku? Tersipu-sipu pada mu?"
Ucap He-Ran.

Jimin mengerutkan dahi.

"Ya! Untuk apa aku malu pada mu? Aku malu karena kau mencium ku di depan umum seperti tadi.. belum lagi ajhusii tadi melihatnya. Apa kau tak punya pikiran?! Jangan lakukan hal seperti tadi"
Ucap He-Ran lalu kembali melangkah.

"Sayang sekali..."
Gumam Jimin.

"Apa kau memang tak merasakan apapun saat aku mencium mu tadi?"
Ucap Jimin.

"Bisakah kau berhenti membahas hal itu? Orang-orang akan berpikir kau byuntae"
Ucap He-Ran sambil melihat sekitar mana tau ada yang mendengar kata-kata Jimin barusan. Mereka sedang di jalan yang sedikit ramai.

"Geunyang.. "
Ucap Jimin murung.

He-Ran memperhatikan raut wajah Jimin.

Terbesit rasa bersalah dihatinya.

"Lihat.. kau sendiri yany kecewa pada akhirnya karna menyukai ku. Padahal kau bisa dapat yeng lebih baik dari ku"
Ucap He-Ran.

"Apa aku bisa memilih kepada siapa aku jatuh hati?! Tanyakan pada dirimu sendiri.. mending jatuh hati pada ku atau pada Jungkook?"
Ucap Jimin.

"Kau selalu bawa namanya"
Ucap He-Ran.

"Mian.."
Ucap Jimin.

He-Ran menghela nafas berat.

"Kau benar, seharusnya akan lebih mudah jika orang yang aku sukai itu adalah dirimu kan?"
Ucap He-Ran.

Jimin yang awalnya jalan di depan menoleh kebelakang kepada gadis itu.

"Itu kau tau.."
Ucap Jimin.

Ia melangkah ke arah He-Ran lalu menggenggam tangannya. Menggandeng gadis itu disisinya.

"Kau tau?"
Ucap He-Ran.

"Mwo?"
Ucap Jimin.

"Berpegangan tangan seperti ini dengan mu lebih membuat hatiku berdebar dibandingkan ciuman mu"
Ucap He-Ran.

"Mwo?!
Apa kau sedang mengatakan jika ciuman ku seburuk itu?!"
Ucap Jimin.

"Entahlah aku tak tahu.. kau tau kan.. aku hanya pernah melakukannya dengan mu. Jadi, aku tak bisa membuat perbandingan"
Ucap He-Ran. Sebenarnya ia hanya berniat menggoda Jimin.

"Haruskah aku coba dengan orang lain?"
Ucap He-Ran.

"Ya! Jangan berpikiran melakukannya dengan orang lain! Apa kau benar-benar berpikir untuk melakukan hal itu dengan sembarangan orang?"
Ucap Jimin.

He-Ran tertawa kecil.

"Aku bercanda..
Bercanda"
Ucap He-Ran.

"Tapi, apapun itu, terimakasih atas traktiran mu ini"
Ucap He-Ran sambil mengangkat sedikit belanjaan lensa kontaknya.

"Eoh.. sama-sama"
Ucap Jimin.

"Ngomong-ngomong kenapa kita malah jalan kaki? Bukannya motor mu kau parkirkan tak jauh dari toko tadi?"
Ucap He-Ran.

PLAYER'S NEXT TARGET✓|PJM (COMPLETED-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang