/10/ PNT

733 100 4
                                    

"Jeon Jungkook-"
He-Ran sudah tak melihat Jungkook sejak pagi tadi, saat ia hendak berangkat sekolah biasanya ia masih bisa berpapasan dengan Jungkook yang mengendarai motornya tapi hari ini tidak. Padahal dia selalu pergi dan berangkat di jam yang sama. Begitu juga di sekolah hingga jam istirahat pertama berlalu ia juga tak menemukannya Jungkook. Bahkan di kantin. Namun siapa sangka dia berpapasan dengan Jungkook di tangga menuju lantai kelas sebelas berada. Dengan suara hangat dan ramah seperti biasa He-Ran menyapa Jungkook, namun namja itu tak mengindahkan dan berlalu begitu saja.

"Mwoya.. dia benar-benar serius marah pada ku?"
Gumam He-Ran.

Jungkook berlalu menuju lantai bawah sedang He-Ran hendak keatas. Mendapati abaian Jungkook He-Ran untuk beberapa saat membuntuti nya dengan pandangan, saat Jungkook sudah jauh ia melihat Jimin dengan seorang gadis yang tak asing. Kakaknya Hana.

Mereka berdua turun bersamaan.

He-Ran melihat keduanya.

Hana melihat sekali kearah Jimin lalu kembali pada He-Ran.

He-Ran merunduk sekali mengulas senyum entah apa maksudnya lalu kembali menaikkan wajahnya.

Ia berjalan menaiki sisa lima anak tangga terakhir yang juga menjadi jarak yang mengikis dirinya dan dua orang itu.

"Eonnie?"
Ucap He-Ran sekedar menegur sang kakak lalu dia berlalu begitu saja.

.
.
.

"Apa yang sedang kau lamunkan?"
Ucap Seseorang menyadarkan He-Ran dari lamunannya.

He-Ran yang kini duduk sendirian di dalam kelas sedikit terkejut melihat Jimin rupanya menyusulnya ke kelas.

Namja itu duduk di meja He-Ran sedang keduanya bertukar tatap.

"Neo.."
Ucap He-Ran.

Jimin sedikit terkejut.

"Na?"
Ucap Jimin sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Eoh.. karna dirimu Jungkook mengabaikan ku seharian ini"
Ucap He-Ran.

"Ku pikir kau memikirkan kenapa aku dan Hana bisa bersama tadi"
Ucap Jimin.

"Kenapa aku harus memikirkan hal semacam itu? Bukan urusan ku"
Ucap He-Ran sambil melihat arah lain.

"Kau mengabaikan ku begitu saja jadi ku pikir kau marah atau apa makanya aku menyusul kesini"
Ucap Jimin.

"Kakak ku sudah mau berbicara pada mu?"
Ucap He-Ran.

"Dia meminta ku untuk menjauhi mu.. dia berbicara baik-baik meminta ku untuk tidak mendekati mu lagi"
Ucap Jimin.

"Lalu, kau menyusul ku kesini?"
Ucap He-Ran.

"Itu artinya aku menolak, kau ingat perjanjian kita di rooftop semalam kan? Aku masih mau mencobanya"
Ucap Jimin.

"Aku tak pernah bilang aku mau melakukannya. Aku tak akan melakukan usaha apapun untuk membuat mu suka pada ku atau aku suka padamu"
Ucap He-Ran.

"Itu konyol sudah ku katakan kan?"
Ucap He-Ran.

"Apa kau takut?"
Ucap Jimin.

"Apa maksud mu?"
Ucap He-Ran.

"Kau takut untuk berhenti menyukai Jungkook, apa begitu susahnya melupakan perasaan mu padanya?"
Ucap Jimin.

"Aku lebih takut pada mu"
Ucap He-Ran.

"Nega wae?"
Ucap Jimin.

"Dari awal ini hanya sebuah permainan untuk menuntaskan rasa penasaran mu. Lalu, kau pikir aku mau mengalami hal yang sama seperti saat ini aku pada Jungkook?"
Ucap He-Ran.

PLAYER'S NEXT TARGET✓|PJM (COMPLETED-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang