Darah segar mengalir dari tangan Sehun, bukan itu jelas bukan darahnya namun darah lelaki manis bermarga Kim yang kini tewas bersimpuh dikakinya. Sehun sedang melakukan pembantaian habis habisan malam ini.
Dia tak peduli kalau mengakhiri hidup seseorang lebih cepat daripada malaikat maut. Lagipula semua orang tetap akan mati, ia hanya ingin memberantas para tikus got yang menyamar menjadi manusia.
Melakukan pembantaian pada malam hari seperti ini dan tanpa ditemani Jaemin adalah hal yang Sehun benci. Sungguh merepotkan jika ponakan cantiknya itu tak ada disekitarnya karena Sehun sangat membutuhkan jiwa psikopat Jaemin untuk memberantas tikus got ini.
Tembakan demi tembakan dia layangkan pada dahi orang-orang yang ada disana. Erangan, makian, dan kertak gigi jelas terdengar dari ruang bercat putih yang kini dihiasi warna merah ditambah bau anyir yang begitu pekat.
Sehun meletakkan pistolnya, lalu meraih pisau hitam yang ada di atas meja. Langkah Sehun berhenti pada seorang pria paruh baya berperut buncit yang menatapnya nyalang. Bukan tanpa alasan pria itu ada diruang eksekusi ini, dia barusaja bermain main dengan Sehun. Mengkhianati kepercayaan dan melakukan kebohongan adalah suatu hal yang paling dibenci Sehun.
"Menyesal?" Tanya Sehun lalu mencengkram rahang pria itu
Air mata mulai membasahi tangannya, ia mendecih lalu menghempaskan rahang pria itu lalu menusuknya tepat di ulu hati. "AKHH!!" Satu teriaan berhasil lolos dari bibir tebal itu. Sehun terkekeh lalu beranjak pergi meninggalkan si buncit yang kesakitan menunggu ajal. Sehun menendang tubuh tak bernyawa yang tewas mengenaskan diatas lantai. Ia melepaskan jaket kulitnya yang telah berlumuran darah lalu menggantinya dengan jaket yang baru.
"Uncle!" Hyunjin mengentikan langkah Sehun
"Ada apa?" Tanyanya pada salah satu anak buah kesayangannya.
Hyunjin menarik Sehun menjauh dari ruangan berbau anyir itu, "Bersihkan mereka" ucap Sehun pada salah satu anak buah yang ada disana lalu mengikuti tarikan Hyunjin.
"Ini soal Nana"
"Apa yang terjadi dengannya" Tanya Sehun
"Sepertinya orang-orang mulai curiga karena begitu banyak orang hilang seminggu terakhir ini dan semuanya adalah pelanggan Nana!" ucap Hyunjin
Sehun memijit pelipisnya, dia tahu jika kekejiannya pasti akan tercium hingga ke arah publik apalagi mereka barusaja menyingkirkan Hyunjoo yang nyatanya adalah seorang aktris papan atas. Walaupun mereka telah memalsukan kematiannya namun tetap saja pasti ada orang yang akan curiga.
Sehun akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Jaemin, dia terlalu menyayangi ponakannya itu.
"Kapan Jaemin akan selesai dengan si pemain Hoki itu?" Tanya Sehun
Hyunjin berpikir sejenak, lalu menghela nafas "Minggu depan, dia selesai setelah mendapatkan eUFS-nya kembali" ucap Hyunjin
Sehun mengangguk "Hapus semua data yang ada didalam eUFS Jaemin bagaimanapun caranya. Jika pemain hoki itu tak mengembalikan pisaunya minggu depan biarkan pisau itu menjadi milikknya dan kirim Jaemin ke Cloudnine. Biarkan Jaemin tinggal disana hingga keadaan membaik" ucap Sehun
Hyunjin membelalak, Cloudnine adalah markas persembunyian bawah laut milik Chronos organisasi bawah tanah yang dipimpin langsung oleh Sehun.
"Kau yakin uncle?" Tanya Hyunjin pasalnya Cloudnine terletak di semenanjung Cape, Afrika Selatan. Terletak sangat jauh dari Seattle, Hyunjin pasti akan merindukan si manis yang suka marah-marah itu.
"Tentu, persiapkan segalanya mulai hari ini. Bakar rumah dan mobil Jaemin, hilangkan semua jejak cctv, dan kirim pesan simbol pada Jaemin untuk waspada." Ucap Sehun lalu pergi meninggalkan Hyunjin dengan wajah tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DIBUKUKAN] Criminal, Fetish, And You.✔ [NOMIN]
Fiksi Penggemar[OPEN PO] [Completed] VOTE & COMMENT PLEASE!❤ [BEBERAPA CHAPT ADA YANG DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] ⁿᵘᵇⁱᵛᵃᵍᵃⁿᵗ; 𝗖𝗮𝘂𝘀𝗲 𝘆𝗼𝘂'𝗿𝗲 𝗮 𝗰𝗿𝗶𝗺𝗶𝗻𝗮𝗹 𝗔𝘀 𝗹𝗼𝗻𝗴 𝗮𝘀 𝘆𝗼𝘂'𝗿𝗲 𝗠𝗜𝗡𝗘 They said we had a bad romance, where I was a...