...
Aku berada dalam pelukannya, tangannya mengusap punggungku dengan begitu lembut, kata-kata manis terucap dari bibirnya tanpa ada kalimat menuntut yang menginginkan penjelasan dariku.
"Aku bersyukur kau baik-baik saja, aku sangat bahagia bisa menemukanmu, aku merindukanmu" Jeno berbisik
Kami berada didalam rumahku, setelah makan ia tak bisa melepaskanku barang sebentar saja. Tangannya berpindah mengusap leherku membelai tattoo ku dengan lembut lalu menciumi leherku seperti dulu.
Demi Tuhan aku sangat merindukannya.
Sentuhannya begitu lembut dan memabukkan, aku tak dapat melupakan satupun dari sentuhan ini, rasanya sama hangat seperti biasa.
"Bagaimana kau menemukanku?" Tanyaku
Jeno merenggangkan pelukannya, bola mata berbeda itu menatapku lekat "Aku mengunjungi sebuah panti asuhan di Beaverton, saat melihat seseorang keluar dari mobil dengan tattoo dilehernya aku yakin itu kau. Setelah menunggu beberapa saat aku melihat kau keluar dari dalam supermarket dengan sangat indah, kupikir semua hanya halusinasiku tapi saat kau dihadang oleh beberapa laki-laki disana aku yakin kau benar-benar nyata"
Aku meneguk ludahku kasar mendengar pernyataan Jeno yang entahlah mungkin sedikit menyentuh "Kau membuatku gila Nana, aku mencarimu di seluruh penjuru negeri dan menyewa begitu banyak detektif tapi aku tak menemukan keberadaanmu. Kupikir kehadiranmu hanyalah sebuah mimpi yang hinggap saat aku mengalami tidur panjang namun saat aku kembali melihatmu disini, kau bukanlah sebuah mimpi"
Usapan kecil kembali kurasakan di punggungku, aku tak mampu berucap apa-apa lagi selain kata maaf yang berkali-kali kuulangi didalam hatiku. Rasanya berat hanya dengan menatapnya saja, aku memang takkan pergi lagi darinya namun mengungkap kebenaran siapa diriku sebenarnya pasti akan membuat Jeno beribu kali lebih shock dari sebelumnya saat aku menembaknya.
"hey.. bicaralah sesuatu" ucapnya
Aku tertegun, matanya begitu indah... dengan tulus aku berucap "Maafkan aku"
Dia tersenyum, mengecup pipiku lalu membelai rambutku "Aku mencintaimu"
"Aku juga" balasku
Dia merengut "Tidak, aku tak ingin kau mengatakan itu. Aku tak butuh balasan seperti itu" sorot matanya menajam
Aku tersenyum lalu menariknya mendekat dan berbisik disamping telinganya "Aku sangat mencintaimu, itukah yang kau mau?"
...
Dering ponsel milik Jeno bergetar diatas nakas menampakkan wajah Mark yang tersenyum, "Angkatlah" ucapku
Dia mengangguk lalu meraih ponselnya dan kembali memelukku "Hey Mark"
'...'
"Apa yang terjadi?"
'...'
"HAH?! baiklah aku kesana sekarang"
Aku terperanjat mendengar teriakan Jeno, dia mematikan ponselnya dan menatapku dengan senyum bahagia.
"Emwah!"
Satu kecupan mendarat di pipiku, aku menatapnya bingung "Apa yang terjadi Jen-
"Emwaaahhhh!!"
Jeno kembali mencium pipiku dengan kencang, aku tertegun "Jenooo kau membuat pipiku basahhh!"
"Hahaha"
"Stop!" aku menghentikan tubuhnya ketika ingin kembali menciumku
"Hahaha baiklah sayang, Hyuck melahirkan ayo kita jenguk bayinya" ucap Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
[DIBUKUKAN] Criminal, Fetish, And You.✔ [NOMIN]
Hayran Kurgu[OPEN PO] [Completed] VOTE & COMMENT PLEASE!❤ [BEBERAPA CHAPT ADA YANG DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] ⁿᵘᵇⁱᵛᵃᵍᵃⁿᵗ; 𝗖𝗮𝘂𝘀𝗲 𝘆𝗼𝘂'𝗿𝗲 𝗮 𝗰𝗿𝗶𝗺𝗶𝗻𝗮𝗹 𝗔𝘀 𝗹𝗼𝗻𝗴 𝗮𝘀 𝘆𝗼𝘂'𝗿𝗲 𝗠𝗜𝗡𝗘 They said we had a bad romance, where I was a...