Pt.11

11.2K 1.8K 208
                                    

Tubuhku meremang, angin malam menerpa tubuhku dari arah selatan. Tatapan mataku terarah pada laut lepas yang begitu indah. Malam ini akan menjadi pengalaman berharga untukku, aku bertemu dengan beberapa orang baru yang menyayangiku, mereka mencintaiku karena Lee Jeno.

Pria itu benar-benar membuatku seperti manusia paling berharga dan satu-satunya yang ada di dunia ini. Kenyataan kami akan berpisah beberapa hari lagi menjadi mimpi buruk untuk kami berdua.

Kurasa aku telah jatuh cinta pada pesona seorang Lee Jeno.

Dia tampan, seksi, baik hati dan juga dermawan, sangat berbanding terbalik denganku.

Aku membungkus lenganku dibalik jas yang kukenakan. Acaranya telah selesai satu jam yang lalu, Jeno pamit untuk menemui sepupunya dan membiarkanku menjelajahi hotel mewah yang akan kami tempati malam ini hingga 2 malam ke depan.

"Ahh dinginnya menusukku" gumamku namun tak gentar merasakan terpaan angin yang meniup rambutku dengan kencang.

Aku sedang berada di balkon kamarku dan Jeno, di samping kakiku ada sebuah Jacuzzi dengan air hangat yang telah disiapkan pegawai beberapa menit lalu saat aku memutuskan untuk masuk ke kamar kami.

"Bisakah aku mendapatkan kebahagiaanku sedikit saja? Terlalu malu untuk meminta pada Tuhan karena aku bahkan tak pantas disebut manusia" ucapku lalu tersenyum tipis meremehkan diriku sendiri.

Aku terdiam beberapa saat hingga sesuatu yang hangat membalut tubuhku, aku sedikit menoleh pada sosok tampan di belakangku yang kini melingkarkan kedua tangannya pada perutku.

Jeno membalut tubuhku dan memelukku erat seakan aku akan pergi darinya. "Apa yang sedang kau pikirkan?" suara husky Jeno menyapa indra pendengaranku

Aku menyenderkan kepalaku di dadanya, deru nafasnya menyentuh telingaku "Hmm tidak ada" ucapku

"Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu biarkan aku mengetahuinya baby..." ucap Jeno

Aku tersenyum mendengar panggilan sayang yang Jeno berikan "Eum baiklah"

Jeno memutar tubuhku menghadapnya, mata sipitnya langsung menyambutku dengan tatapan tenang. Dia terkekeh, mencubit ujung hidungku lalu memberi kecupan manis di sana. Aku menyukai pria ini, dia tahu bagaimana memperlakukan seseorang dengan baik.

"Kau hebat malam ini Nana, Mommy sangat menyukaimu" ucap Jeno

Aku menatapnya dengan tatapan menyesal, kurasa ia tahu apa yang kupikirkan karena saat ini dia membawaku masuk kedalam pelukannya, membelai puncak kepalaku lalu mengecup dahiku dengan lembut.

"It's okay Nana... Kau tak perlu ragu untuk pergi jika bulanmu telah datang. Aku ingin menghabiskan sisa waktuku bersamamu" ucap Jeno

Tangan kekarnya membelai bahu hingga punggungku "Maafkan aku" ucapku

Dia menggeleng "Tidak perlu, dari awal akulah yang memaksamu untuk menjalani ini semua atas dasar ketertarikan berlebihanku padamu" ucapnya

Iya, aku tahu. Jeno punya fetish pada leherku, entah bagaimana itu bisa terjadi namun dia tak akan bisa jauh dariku dalam beberapa jam saja.

Aku sedikit takut jika hal ini menjadi serius saat kami berdua memutuskan untuk tidak bertemu lagi.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku

Dia mengangguk dengan mata terpejam, lama kelamaan elusan tangan kekarnya pada punggungku mulai menjalar hingga pinggang dan bokongku. Aku tahu sejak kemarin lelaki mesum ini menginginkanku.

"Eumhh... apa yang kau lakukan hmm?" Tanyaku saat Jeno mulai menyesap kulit leherku

Dia terkekeh lalu kembali menciumi wajah hingga leherku "Mau masuk ke sana bersama?" Tanya Jeno padaku sambil menunjuk area Jacuzzi yang mengeluarkan uap panas

[DIBUKUKAN] Criminal, Fetish, And You.✔ [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang